;

The Fed Hantui Pasar Global

Ekonomi Yoga 26 Jul 2022 Kompas
The Fed Hantui
Pasar Global

Hingga beberapa bulan ke depan, pasar uang dan pasar modal global akan tetap dihantui perkembangan suku bunga inti di AS. Meski sesekali terjadi kenaikan indeks saham global, hal itu hanya merupakan reaksi musiman yang berlangsung sementara. Setelah sempat meningkat berhari-hari pekan lalu, indeks saham di Asia kembali berjatuhan. Pola serupa terjadi di AS dan Eropa. Pada perdagangan Senin (25/7), IHSG Jakarta turun 0,41 % atau 28,55 poin ke 6.858,41. Indeks Nikkei anjlok 0,9 % menjadi 27.676,97 poin, indeks Kospi (Seoul) anjlok 0,6 % menjadi 2.406.98 poin. Indeks Hang Seng (Hong Kong) dan Shanghai juga mengalami penurunan.

Pekan lalu, Steve Sosnick, analis Interactive Brokers, mengatakan,” Jangan tertipu kenaikan temporer indeks.” Gejolak pasar masih akan jadi warna pasar beberapa waktu ke depan. Jika indeks saham naik, bukan pertanda perbaikan fundamental ekonomi global. Gambaran ke depan secara global cenderung suram, terutama di AS dan Eropa. Bahkan, diperkirakan resesi berpotensi terjadi. ”Penurunan besar indeks dimungkinkan,” kata Robert Kiyosaki, penulis buku ”Rich Dad Poor Dad”. Kenaikan inflasi, kenaikan suku bunga, dan perlambatan pertumbuhan sektor perumahan di AS terus memberi kegamangan seantero pasar global. Pasar AS menjadi inti persoalan dan hampir selalu menghantui bursa dunia.

Yang terjadi sekarang adalah potensi kenaikan suku bunga untuk meredam inflasi, termasuk di AS. Gubernur Bank Sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) Jerome Powell mengatakan, peredaman inflasi kini menjadi tugas utama. ”Kegagalan meredam inflasi akan menjadi kesalahan lebih besar,” kata Powell pada 4 Juli. Ini menandakan Bank Sentral AS akan menaikkan lagi suku bunga 0,75 % setelah kenaikan serupa pada Juni lalu. Persoalan yang muncul akibat kenaikan suku bunga adalah efeknya pada pertumbuhan ekonomi yang bisa merembet ke seluruh dunia. (Yoga)


Tags :
#Bunga #Inflasi
Download Aplikasi Labirin :