;
Tags

Energi

( 489 )

Optimalkan Kekuatan Ekonomi Domestik

KT1 30 Jun 2025 Investor Daily (H)

Wakil Ketua Komite Hilirisasi Mineral dan Batu Bara Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Djoko Widayatno mendorong hilirisasi nikel ke tahap lanjutan, yakni pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik (EV) untuk menciptakan nilai tambah yang lebih besar. "Transportasi masa depan harus ditopang oleh industri yang berkelanjutan. Nikel kita harus menjadi tulang punggung transisi energi hijau, bukan sekedar komoditas ekspor jangka pendek," kata Djoko. Saat ini, Indonesia mulai membangun ekosistem industri baterai EV secara terintegrasi, dari produksi prekusor hingga perakitan sel baterai dan kendaraan listrik. Proyek-proyek besar seperti pembangunan pabrik bateri di Kerawang di Morowali menjadi wujud dari komitmen menciptakan rantai pasok domestik  yang kompetitif di pasar global. Jika berhasil diakselerasi, pengembangan ekosistem ini diproyeksikan menghasilkan nilai tambah yang jauh lebih besar. Sebagai pembanding, China, yang membangun rantai pasok EV sejak dekade lalu, pada 2023 mencatatkan kontribusi industri EV dan baterai mencapai lebih dari 150 miliar dolar AS dan menjadikan negara tersebut sebagai eksportir  utama kendaraan listrik dunia. (Yetede)

Mengendalikan Daya Tarik Eksplorasi Migas

HR1 30 Jun 2025 Bisnis Indonesia
Kembalinya TotalEnergies SE, perusahaan multienergi asal Prancis, ke Indonesia dengan mengakuisisi 24,5% hak partisipasi di Blok Migas Bobara di Papua Barat menjadi katalis penting bagi tren positif investasi hulu migas nasional. Meski operator wilayah kerja ini tetap Petronas lewat anak usahanya Petronas Energy Bobara, kolaborasi dengan TotalEnergies diharapkan mempercepat eksplorasi dan membuka peluang kerja sama di blok-blok potensial lainnya di Indonesia timur.

Momentum ini muncul di tengah eskalasi konflik geopolitik global—seperti ketegangan di Timur Tengah dan sanksi pada Rusia—yang mendorong harga minyak mentah Brent ke US$80–US$90 per barel (bahkan berpotensi di atas US$100). Kondisi tersebut meningkatkan daya tarik Indonesia sebagai destinasi investasi migas, khususnya untuk proyek ber-margin tinggi.

Data SKK Migas menunjukkan investasi hulu migas di Indonesia sepanjang Januari–April 2025 mencapai US$4,04 miliar, tumbuh 16,42% dibanding periode sama 2024 (US$3,47 miliar). Investasi ini penting untuk mendukung target produksi 1 juta barel minyak per hari pada 2030, mengingat produksi saat ini masih 605.000–615.000 barel per hari, belum cukup untuk memenuhi permintaan domestik yang terus naik.

Pemerintah sendiri sudah menawarkan sejumlah insentif, seperti fleksibilitas kontrak dengan skema Production Sharing Contract (PSC) cost recovery atau gross split, pembebasan pajak impor peralatan eksplorasi, serta pengurangan royalti di lapangan frontier. Selain itu, penyederhanaan izin lewat UU Cipta Kerja juga menjadi upaya menarik investor, meski implementasinya diakui masih menghadapi kendala administratif.

Kembalinya TotalEnergies menandai peluang strategis untuk memacu eksplorasi migas Indonesia. Namun pemerintah perlu lebih gesit mengatasi tantangan struktural dan kompleksitas regulasi agar potensi investasi hulu migas bisa termaksimalkan dan membantu mengatasi defisit energi nasional.

PT Medco Energi Internasional Akusisi Blok Corridor Milik Repsol

KT1 28 Jun 2025 Investor Daily (H)
PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDCO) resmi mengakuisisi saham Fortuna International (Barbados), Inc dari Repsol E&P, S.a.r..1 senilai US$ 245 juta atau setara dengan Rp 6,88 triliun. Fortuna International merupakan entitas yang memegang hal partisipasi tidak langsung sebesar 24% di Production Sharing Contract (PSC) Corridor. PSC Corridor merupakan wilayah kerja migas yang terdiri atas tujuh lapangan produksi  gas dan satu lapangan minyak, seluruhnya berlokasi di daratan  Sumatra Selatan. Seluruh produksi gas dari blok ini telah terikat kontrak jangka panjang dengan pembeli domestik dan Singapura yang bereputasi tinggi. Direktur Utama MedcoEnergi Hilmi Panigoro mengungkapkan bahwa akuisisi ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang perseroan. "Aksi korporasi ini sejalan dengan  fokus kami dalam mengelolas aset berkualitas  tinggi yang mampu menghasilkan arus kas kuat dan berkelanjutan. Di saat yang sama, ini menunjukkan, komitmen kami terhadap pembangunan nasional dan transisi menuju energi rendah karbon, dengan gas alam sebagai tahapan penting dalam proses tersebut," ujar dia. (Yetede)

Titik Balik Lifting Minyak Bumi

KT1 28 Jun 2025 Investor Daily (H)
Titik balik lifiting minyak mentah terjadi pada tahun ini, lebih cepat dari proyeksi sebelumnya pada 2026. Tingkat produksi minyak mentah 2025 pun bakal melampaui target yang ditetapkan dalam APBN 2025 yakni sebesar 605 ribu barel per hari (bps). Meningkatnya volume lifting minyak bumi dalam negeri seiring dengan beroperasinya proyek Forel dan Terbukti yang telah onstream bulan lalu. Lapangan migas lepas pantai Natuna itu memberikan potensi tambahan produksi hingga 20.000 bps. Pertumbuhan produksi minyak teranyar datang dari lapangan Banyu Urip dengan tambahan produksi mencapai 30.000 bph. Lonjakan lifting blok migas yang terletak di Bojonegoro, Jawa Timur itu diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto secara daring (online) dari Bali pada Kamis (26/06/2025). Menteri ESDM Bahlil Lahadahlia mengatakan, lifting Blok Cepu semula sebesar 150 ribu bph. Dengan tambahan produksi teranyar ini maka total kontribusi Blok Cepu menjadi 150ribu bph atau setara dengan 25% litfing nasional. "Ini kerja delapan bulan dan maju lebih cepat 10 bulan dari perencanaan. Ini kita lakukan sejak enam hari presiden dilantik," kata Bahlil. (Yetede)

Perang Memanas, Saham Energi Kian Mendidih

KT1 24 Jun 2025 Investor Daily (H)
Ketegangan geopolitik kembali meningkat di kawasan Timur Tengah  setelah serangan Amerika Serikat terhadap tiga fasilitas  nuklir di Iran, serta potensi penutupan Selat Hormuz. Situasi yang memicu lonjakan harga minyak global ini turut mengangkat saham-saham sektor energi dalam beberapa waktu terakhir. Kenaikan  saham energi ini diyakini bakal berlanjut, dengan potensi gain yang masih  cukup tinggi. Investment Analyst Edvisor Profina Visindo Indy Naila menilai, kondisi saat ini sangat menguntungkan bagi emiten hulu migas yang berorientasi  pada produksi. "Dengan kekhawatiran gangguan rantai pasok, harga jual minyak bisa meningkat tajam, dan hal ini akan berdampak langsung pada kenaikan margin keuntungan bagi produsen seperti PT Medco Energi Internasioanl Tbk (MEDC)," kata dia. Indy memproyeksikan harga saham MEDC bakal melanjutkan penguatan menuju level Rp 1.600-1.700. Sementara PGAS atau PT Perusahaan Gas Negara Tbk juga bisa terdorong ke Rp 1.800. Meski saham migas mencatatkan penguatan signifikan, Indy menilai, kontribusinya terhadap IHSG masih terbatas. "Saham-saham energi bukan termasuk big cap IHSG. Jadi, untuk menopang indeks secara luas tetap diperlukan peran emiten perbankan yang bobot kapitalisasinya besar," tutur dia. (Yetede)

Krusialnya Perluasan Jangkauan dan Stabilitas Listrik

KT3 23 Jun 2025 Kompas

Peningkatan rasio elektrifikasi, yang masih dibawah 100 %, penurunan susut jaringan dalam kelistrikan demi stabilitas pasokan listrik dinilai krusial. Selain mendukung ketahanan energi nasional, hal itu juga bagian dari pemanfaatan energi terbarukan. PLN berupaya meningkatkan keandalan pasokan dengan digitalisasi. Peneliti Pusat Studi Hukum Energi dan Pertambangan (Pushep), Akmaluddin Rachim, Jumat (20/6) mengatakan, tak dimungkiri kondisi Indonesia yang merupakan negara kepulauan menjadi tantangan perluasan jangkauan elektrifikasi. Namun, bukan berarti tidak bisa di-akukan akselerasi. ”Selain rasio elektrifikasi, juga terkait keandalan listrik ke masyarakat yang perlu terus ditingkatkan. Pemerintah (pusat dan daerah), perlu terus mendorong PLN untuk itu, dengan memanfaatkan sumber-sumber energi terbarukan di daerah,” kata Akmaluddin. Di tengah isu perubahan iklim, transisi dari fosil ke energi bersih menjadi keniscayaan, maka pengembangan energi terbarukan perlu terus dipacu.

Pemanfaatan energi terbarukan oleh kelompok-kelompok masyarakat lokal perlu didukung, bahkan diajak berkolaborasi. Sejatinya tiap daerah di Indonesia memiliki potensi sumber energi terbarukan, termasuk hidro (air) dan surya, yang perlu dipetakan serta dimanfaatkan lebih lanjut untuk meningkatkan jangkauan serta keandalan listrik di daerah tersebut. Menurut data Laporan Kinerja Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM 2024, rasio elektrifikasi nasional pada 2024 adalah 99,83 % atau meningkat dari tahun sebelumnya, di 99,79 %. Upaya Kementerian ESDM untuk meningkatkan rasio elektrifikasi 100 %, berupa perluasan jaringan (grid extension), pembangunan minigrid, pembangunan pembangkit energi baru dan terbarukan, serta stasiun pengisian energi listrik dan alat penyalur daya listrik. Digitalisasi PLN meningkatkan keandalan pasokan listrik pada 2024 seiring transformasi digital dan pemeliharaan intensif. (Yoga)


Bisnis Energi Fosil Ditinggalkan TBS

KT3 21 Jun 2025 Kompas

PT TBS Energi Utama Tbk yang bergerak di bisnis ketenagalistrikan, pertambangan dan perke-bunan, melakukan divestasi pada bisnis energi fosil sebagai strategi transformasi bisnis ke bisnis berkelanjutan. Perseroan kini menyasar tiga bisnis utama, yakni pengolahan limbah, energi terbarukan dan kendaraanlistrik. ”Kami merealisasikan divestasi penuh pada kepemilikan TBS Energi Utama pada pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dengan total kapasitas 200 megawatt (MW),” ungkap Direktur TBS Energi Utama, Juli Oktarina, dalam acara keterbukaan publik yang diselenggarakan secara daring, Jumat (20/6). Divestasi aset dilakukan pada PLTU di PT Minahasa Cahaya Lestari dan PT Gorontalo Listrik Perdana, yang beroperasi sejak 2021, dengan nilai 403 juta USD.

Langkah ini dipastikan akan mengurangi 1,3 juta ton CO2 ekuivalen atau 80 % emisi karbon dari kegiatan usaha perusahaan berkode TOBA di pasar modal. ”Kami memiliki Visi TBS 2030 sehingga kami akan meninggalkan proyek bisnis berbasis fosil seperti batubara dan PLTU. Kami akan bertransformasi ke proyek berkelanjutan, seperti energi terbarukan, pengelolaan sampah, dan kendaraan listrik,” ujarnya. Transformasi ini semakin relevan di tengah semakin kurang populernya energi bersumber sumber daya fosil, seperti batubara. Ini terbukti dari penurunan harga batubara dunia beberapa tahun terakhir. Data Bank Dunia mencatat, harga batubara yang pada 2022 ada dikisaran 300 USD per ton, anjlok menjadi 110 USD per ton pada 2023-2024. Pada kuartal I-2025, harga batubara dunia turun ke level 100 USD per ton. Untuk menyeimbangkan divestasi PLTU dan bisnis terkait komoditas fosil, TBS Energi Utama telah menggarap beberapa proyek energi terbarukan. (Yoga)


Amankan Pasokan Energi Lewat Strategi Mitigasi

HR1 17 Jun 2025 Bisnis Indonesia (H)

Menghadapi potensi gangguan pasokan minyak akibat eskalasi konflik Iran-Israel, pemerintah Indonesia mempercepat berbagai strategi untuk memperkuat ketahanan energi nasional. Sebagai negara pengimpor minyak mentah dan BBM, Indonesia rentan terhadap gejolak global yang dapat memicu lonjakan harga dan membebani APBN.

Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung menyatakan pemerintah tengah mendorong peningkatan lifting minyak, mempercepat pengembangan energi baru terbarukan (EBT), serta mendorong realisasi mandatori B50 dan pembangunan proyek geotermal yang segera masuk tahap produksi. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan terhadap impor minyak.

Sementara itu, SKK Migas melalui Hudi D. Suryodipuro menegaskan fokus mengejar target lifting sesuai APBN sebagai bentuk dukungan terhadap kebijakan energi nasional. Pertamina, menurut VP Komunikasi Korporat Fadjar Djoko Santoso, memastikan pasokan minyak masih aman dan siap mengalihkan jalur kapal jika konflik meningkat.

Fathul Nugroho, Wakil Ketua Umum Aspebindo, menekankan konflik ini sebagai momen penting untuk mempercepat swasembada energi, mengingat Indonesia masih mengimpor sekitar 813.000 barel minyak per hari. Ia mengingatkan bahwa setiap kenaikan US$1 pada ICP berpotensi menambah beban subsidi hingga Rp1,5 triliun per tahun, menekan anggaran negara.

Dalam merespons tekanan fiskal, Kementerian Keuangan melalui Deni Surjantoro menyatakan siap menyusun ulang belanja negara dan menyiapkan stimulus fiskal untuk menjaga daya beli masyarakat dan keberlanjutan pertumbuhan ekonomi. Seluruh kebijakan ini mencerminkan sinergi lintas sektor dalam menjaga stabilitas energi dan fiskal di tengah ketidakpastian global.


Indonesia Akan Menjadi Negara Eksportir Energi Hijau

KT1 17 Jun 2025 Investor Daily
Indonesia akan menjadi negara eksportir energi hijau. Hal ini seiring dengan kesepakatan awal antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Singapura terkait perdagangan energi bersih. Rencananya, pasokan energi surya akan dikirim Singapura dalam beberapa tahun ke depan. Kedua pemerintahan ini akan menyiapkan investasi mencapai lebih dari US$ 10 miliar dalam mentransformasi kebijakan pengembangan energi berbasis ramah lingkungan. Dana investasi tersebut akan digunakan untuk membangun rantai pasok panel surya, mematenkan teknologi penangkapan karbon (Carbon Capture Storage/CCS) dan merintis kawasan industri. Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno mengapresiasi penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara pemerintah Indonesia dan Singapura. Kesepakatan pada Jumat (13/06/2025) itu terkait ekspor listrik bersih hingga penangkapan dan penyimpanan karbon. "Saya memberikan apresiasi kepada Pak Bahlil Lahadahlia (Menteri ESDM) dan jajaran Kementerian ESDM yang secara cepat menangkap peluang untuk pengembangan sektor energi terbarukan, serta low carbon business di Indonesia melalui ekspor listrik dan industri CCS," kata Eddy. (Yetede)

Indonesia Segera Miliki FLNG Terbesar

KT1 13 Jun 2025 Investor Daily (H)
Indonesia akan memiliki kilang gas alam cair terapung atau floating Liquefied Natural Gas (FLNG) di Papua Barat. Fasilitas dengan kapasitas 2,3 juta ton per tahun ini bakal tercatat sebagai FLNG terbesar di Indonesia. Pembangunan proyek ini berlangsung di galangan kapal Shanghai, China dengan progres mencapai 55,3%. Target keberangkatan (sail away) dari galangan dijadwalkan pada kuartal kedua tahun 2026. Pasokan gas untuk fasilitas FLNG akan berasal dari struktur Asap, Merah, dan Kido yang berada dalam wilayah konsesi Blok Kasuri di Papua Barat. Adapun Blok Kasuri dioperasikan oleh Genting Oil Kasuri Pte Ltd. Asap, Merah, dan Kido ditargetkan mampu memproduksi mencapai 300 Million Standard Cubic Feet per Day (MMMSCFD) mulai tahun 2027. Proyek ini diharapkan menjadi salah satu penopang pasokan gas nasional. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadahlia mengatakan progres pengembangan larangan gas sudah menunjukkan kemajuan signifikan. "Di Genting Oil Kasuri, dari 5 sumur yang sudah dibuka, 4 diantaranya sudah 100% selesai, sisanya lagi on going 30%," kata Bahlil. Bahlil menuturkan Kabupaten Teluk Bintuni dikenal  sebagai lumbung energi nasional karena memasok lebih dari sepertiga kebutuhan gas Indonesia. Kabupaten ini akan menerima penambahan dana bagi hasil (DBH) migas mulai. (Yetede)