Agrobisnis
( 26 )KETAHANAN PANGAN : TENAGA BARU PERKUAT PASOKAN PUPUK
Beroperasinya pabrik pupuk nitrogen, phospor, dan kalium (NPK) PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) di Aceh Utara menjadi langkah maju pemerintah dalam upaya mengatasi persoalan pupuk di Tanah Air. Tidak hanya diharapkan dapat memenuhi sebagian kebutuhan pupuk nasional untuk meningkatkan produktivitas pertanian, operasional pabrik pupuk NPK anak usaha PT Pupuk Indonesia (Persero) itu diyakini dapat menjaga stabilitas harga pangan nasional. Dalam peresmian pabrik pupuk NPK di Aceh Utara, Presiden Joko Widodo menyebut dari 13,5 juta ton kebutuhan pupuk Indonesia saat ini, baru sekitar 3,5 juta ton yang sudah terpenuhi. Di sisi lain, kata Jokowi, ketersediaan stok pupuk sangat penting untuk menjaga kestabilan harga pangan di dalam negeri. Terlebih, harga pangan di hampir semua negara sekarang ini mengalami kenaikan yang signifikan. Selain karena perubahan iklim, dampak perang Rusia-Ukraina turut mempengaruhi rantai pasok pupuk sehingga mengguncangkan sektor pertanian hampir di semua negara. Itu sebabnya, Presiden berharap agar pabrik PIM yang dibangun dengan alokasi anggaran sebesar Rp1,7 triliun, baik untuk industri NPK maupun sarana pelabuhan utama, dapat berproduksi hingga kapasitas maksimal yang mencapai 570.000 ton. Seperti yang disampaikan Vice Presiden Penjualan Wilayah 3A Pupuk Indonesia Aviv Ahmad Fadhil, penambahan kapasitas produksi pupuk NPK oleh PIM, ditujukan untuk menyeimbangkan jumlah produksi NPK dan urea di Pupuk Indonesia. Pada tahun ini, jumlah pupuk urea yang direncanakan akan diproduksi sebesar 7,78 juta ton, sedangkan NPK hanya 3,58 juta ton karena terkendalanya fasilitas produksi pupuk NPK.
Beres-beres Sistem Resi Gudang
Warehouse receipt system atau sistem resi gudang (SRG) di Indonesia berkembang sejak pertama diterapkan 20 Agustus 2007. 14 tahun perjalanannya ditutup dengan kepastian pasar relatif besar. Aprindo berkomitmen serap sejumlah komoditas pangan petani, nelayan, petambak, dan peternak yang dikelola berbasis SRG pada 2022. Aprindo akan jadi penjamin serapan dan pembeli siaga, terutama untuk sejumlah komoditas yang sudah dikemas dengan baik. Untuk komoditas yang belum dikemas, Aprindo gandeng mitra pemasok jaringan ritel modern agar mendapat kemasan dan dijual di jaringan ritel modern.
Pengelola gudang SRG, petani, peternak, petambak, dan nelayan, mendapat kepastian dan perluas pasar. SRG merupakan instrumen usaha pascapanen dengan mekanisme tunda jual dan dikelola koperasi atau badan usaha, untuk lindungi produsen pangan dan bahan baku industri saat harga anjlok, dengan simpan hasil panen di gudang SRG dan jual saat harga bagus. Syaratnya, berdaya simpan sedikitnya tiga bulan, memenuhi standar mutu, dan jumlah minimum komoditas tersimpan. Mereka mendapat resi gudang dengan waktu jatuh tempo tertentu dan dapat digunakan sebagai jaminan kredit bank. Resi gudang juga dapat diperdagangkan di pasar lelang komoditas, bahkan pasar derivatif atau bursa komoditas berjangka. (Yoga)
Industri Agro Kembali Menggeliat, Pacu Pasokan Bahan Baku Lokal
Industri agro berhasil mencatatkan capaian positif meski di tengah tekanan ekonomi pandemi. Namun demikian, momentum pemulihan di sektor agro juga diiringi tantangan krusial yakni ketersediaan bahan baku lokal. Dalam kaitan itu, pemerintah tetap memantau serius geliat industri ini yang kembali berdenyut setelah terpukul cukup hebat pandemi Covid-19 melanda Indonesia, di mana sekitar 70% dari total pemain di sektor agro masuk kelompok kritikal. Alhasil, mereka mendapat jaminan operasional penuh selama masa PPKM dengan harapan mampu menggerek kinerja industri hingga akhir tahun.
Ahmad Heri Firdaus, peneliti di Pusat Industri, Perdagangan, dan Investasi Indef, mengatakan Laporan Badan Pusat Statistik (BPS) mengenai peningkatan impor bahan baku sebesar 30% merupakan sinyal bahwa masih ada ketimpangan dalam struktur industri agro. Contohnya, menurut dia, industri pemanis yang telah beralih dari gula ke jagung, lebih banyak mendatangkan bahan baku dari luar negeri. Industri minuman yang banyak mengimpor konsentrat buah seperti mangga jambu, misalnya, seharusnya dapat menyerap pasokan dari dalam negeri mengingat Indonesia sebagai negara tropis penghasil buah-buahan.
Pemerintah daerah khususnya harus segera merancang sejumlah kebijakan untuk menekan kerumunan yang diakibatkan oleh membludaknya masyarakat yang datang ke destinasi wisata, tetapi juga pengelola yang selama ini harus menelan kerugian akibat pandemi Covid-19 yang berkepanjangan. Apakah kalian masuk katagori yang sudah tak sabar ke rumah untuk sekedar nongkrong di kafe atau liburan ke luar kota? Jangan lupa, selalu patuhi protokol kesehatan dan lakukan vaksinasi sehingga bisa menikmati liburan dengan tenang. (yetede)
Berdayakan Koperasi Peternak Sapi Perah
Pemerintah perlu memperkuat koperasi peternak sapi perah guna menggenjot populasi sapi dan produksi susu segar dalam negeri. Timpangnya pertumbuhan antara produksi dengan permintaan susu selama ini berpotensi membuat Indonesia makin bergantung pada susu dan produk susu impor. Selama kurun 2015-2018, konsumsi susu tumbuh rata-rata 11,73 persen per tahun, sementara produksi susu segar dalam negeri tumbuh 6,13 persen (Kompas, 16/9/2020). Dampaknya adalah naiknya impor susu dan produk-produk susu. Data Kementerian Perdagangan memperlihatkan nilai impor susu dan produk susu cenderung naik, dari 326,7 juta dollar AS tahun 2016 menjadi 541,6 juta dollar AS tahun 2020. Lesunya gairah peternak sapi perah tergambar dari susutnya jumlah koperasi susu.
Menurut Ketua Dewan Persusuan Nasional Teguh Boediyana, saat ini terdapat 52 koperasi primer di sektor peternakan sapi perah, jauh lebih rendah dibandingkan dengan lima tahun lalu yang mencapai 95 koperasi. ”Penurunan itu (jumlah koperasi) mengindikasikan merosotnya jumlah peternak sapi perah,” katanya saat dihubungi, Selasa (1/6/2021). Nilai impor sapi dara dari Australia untuk peternakan sapi perah diperkirakan Rp 40 juta per ekor. Menurut Teguh, supaya koperasi dapat mengembangbiakkan sapi dan memperoleh keuntungan, pemerintah perlu memberikan subsidi sehingga harga sapi dara impor mencapai Rp 20 juta per ekor ditingkat peternak.
Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian Abdul Rochim mengatakan, susu segar dalam negeri yang diserap untuk bahan baku industri sepanjang tahun 2020 mencapai 0,85 juta ton. Jumlah ini lebih tinggi dibandingkan dengan 2015 yang 0,75 juta ton. Namun, porsi susu segar dalam negeri dalam bahan baku industri hanya berkisar 20-23 persen dan sisanya masih impor. ”Setiap tahun impor bahan baku susu oleh industri masih tinggi. Hal ini disebabkan akselerasi pertumbuhan industri pengolahan susu yang lebih cepat dari kenaikan produksi susu segar dalam negeri,” ujar Abdul Rochim. Data volume impor komoditas pangan tertentu yang diolah Badan Pusat Statistik menunjukkan, impor susu sepanjang Januari-Maret 2021 mencapai 66.182 ton. Volume ini meningkat 5,76 persen dibandingkan dengan periode sama tahun 2020.
Sementara itu, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Nasrullah mengatakan, skala kepemilikan sapi perah rata-rata 2-3 ekor per peternak. Idealnya setiap peternak memiliki 7-10 ekor sapi. ”Peternak (sapi perah) umumnya masih berorientasi (peternakannya sebagai) usaha sampingan, bukan bisnis. Hari Susu Nusantara tahun ini menjadi momentum meningkatkan industri susu,” katanya melalui siaran pers. Menurut Kementerian Pertanian, produksi susu segar dalam negeri tahun 2020 meningkat 4,19 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang 997.000 ton. Sementara populasi sapi perah naik 4,12 persen dibandingkan tahun sebelumnya menjadi 584.582 ekor.
Petani Milenial, Agro Jabar Jadi Offtaker
Satu bulan setelah kick off Petani Milenial, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Jawa Barat mulai menjalankan Program Pembudidaya Ikan Milenial (PIM). Budi daya ikan perdana ditandai dengan penebaran benih ikan di 60 kolam bioflok yang khusus dibangun untuk Peserta PIM di PSDKP WS Ciherang – Cianjur dipimpin Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Bupati Cianjur Herman Suherman, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Barat Hermansyah dan Direktur Utama PT Agro Jabar Kurnia Fajar, Selasa (27/4/2021). Pada budi daya ikan perdana ini juga dilakukan penandatangan perjanjian kerja sama kegiatan PIM antara Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Barat, Hermansyah dan Direktur utama PT Agro Jabar Kurnia Fajar dan juga simbolis penyerahan mockup penyaluran KUR BJB kepada perwakilan peserta PIM, yaitu Rendy Triyadi dan Dimas Liggo Niode, disaksikan langsung oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Kegiatan PIM bertujuan mencetak Pembudidaya Ikan Milenial sebagai agen pemulihan ekonomi di Jawa Barat: Menumbuhkembangkan kewirausahaan muda perikanan di Jawa Barat, Mengubah wajah perikanan menjadi segar, agar generasi milenial tertarik dengan pemanfaatan sain dan teknologi aquaculture, serta menciptakan perikanan lebih maju, mandiri, dan modern.
Direktur PT Agro Jabar Kurnia Fajar mengatakan model bisnis yang dirumuskan DKP Jabar adalah menggandeng pihaknyasebagai off taker sekaligus investor pembangunan capex (capital expenditure) berupa Kolam Bioflok (beserta aerator dan peralatan Pembudidaya Ikan lainnya) dengan mekanisme pemanfaatan Barang Milik Daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. “Kemudian Penyediaan Opex: bibit, pakan, obat-obatan, listrik, dan operasional lainya menggunakan KUR dari BJB,” katanya dalam keterangan resmi. Kurnia juga memastikan bahwa BUMD yang dia pimpin sudah melangkah lebih awal untuk menggenjot usaha di sektor pangan dari mulai melon, jahe hingga rencana peluncuran beras Juara pasca Lebaran mendatang. Dalam program PIM pihaknya akan berdiri di ujung sebagai offtaker.
(Oleh - HR1)
Mentan Mau Minum Susu 17 Agustus
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa dengan PT Cisarua Mountain Dairy (Cimory), memulai pembangunan medium scale farm atau inkubator sapi perah. Pembangunan ditandai dengan peletakan batu pertama dan penanaman rumput jenis odot sebanyak 1.000 stek dan indigofera 500 stek, di Eks Pabrik Markisa, Desa Tonasa, KecamatanTomboIopao, Selasa (16/3). Acara ini turut dihadiri langsung Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Mantan Bupati Gowa dan Gubernur Sulsel ini berharap, rencana Pemkab Gowa dalam program ini bisa terwujud dan mampu merasakan hasilnya tepat pada tanggal 17 Agustus mendatang. Ia juga berharap perencanaan Cimory dalam membangun industri pengolahan susu dari skala kecil bisa menjadi besar, dengan mendapatkan bantuan berbagai pihak. Sementara Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan mengatakan, progres sangat cepat ini diakui Adnan karena terpacu dengan target diberikan oleh Mentan RI, yang ingin merasakan susunya pada 17 Agustus mendatang.
Tanaman Gambir Menjanjikan di Pakpak Bharat
Kabupaten Pakpak Bharat dianugerahi dengan kekayaan alam serta tanah yang luas dan subur sehingga cocok untuk pembudidayaan berbagai jenis tanaman,kawasan pertanian dan perkebunan.
Salah satu tanaman endemik yang tumbuh subur di sini antara lain adalah tanaman gambir yang terkenal dengan berbagai macam khasiat dan kegunaannya. Tanaman endemik ini telah menjadi tanaman bagi petani di Pakpak Bharat secara turun temurun. Tanaman gambir ini sangat menjanjikan.
Gambir ini bisa dijual dengan perbiji dan perkilo, untuk perkilo harganya berkisar Rp.40.000 dan pada tahun 2019 sempat mengalami puncak harga yaitu Rp.100.000. Naik dan turun harga tersebut tergantung kebutuhan produksi dari para konsumen.
Sementara itu Dr Kaiman Turnip MSi menyampaikan bahwa Pemerintah Pakpak Bharat akan terus berupaya membantu para petani gambir di antaranya dengan telah mendirikan Perusahaan Daerah Pakpak Agro Lestari.
Agroindustri Andalan Masa Pandemi
Sekretaris Daerah Kabupaten Malang, Wahyu Hidayat menjelaskan, sektor yang tetap stabil mengalami pertumbuhan adalah sektor agroindustri, alias industri berbasis pertanian atau perkebunan.
Kata Wahyu, sektor Agroindustri di Kabupaten Malang naik sebesar 3 persen. Terutama pada usaha yang berbasis pertanian. Di sisi lain, Disperindag Kabupaten Malang menegaskan kegiatan perdagangan pasar di wilayahnya pada awal tahun tidak mengalami kelesuan.
Kadisperindag Kabupaten Malang, Agung Purwanto, menjelaskan, Kabupaten Malang memiliki 34 pasar tradisional dan 16 pasar hewan. Pada sisi jumlah pedagang terdapat 14.761 pedagang.
Kaktus Mini Naik Daun Lagi
Saat ini berbisnis kaktus mini menjadi ladang menghasilkan uang. Penjualan kaktus mini di Gresik menjadi salah satu bisnis rumahan yang mengalami peningkatan di tengah pandemi Covid-19.
Jauhar Arrijani, pemilik usaha kaktus mini rumahan yang diberi nama Little Plants, menjual berbagai ukuran dan varietas kaktus mini. Kaktus mini rumahan yang dikelola memiliki lebih dari 20 jenis. Salah satu di antarannya yang cukup diminati pecinta kaktus adalah jenis Mickey Mouse, dengan kisaran harga Rp 30.000-Rp 40.000 untuk satu kaktus mini.
Jauhar memasarkan kaktus mininya kepada konsumen melalui media sosial sebagai strategi penjualannya. Kaktus mini benar-benar dipercaya memiliki nilai jual yang tinggi dan banyak diincar oleh kalangan milenial. Budaya merawat kaktus mini ini diperkirakan masih terus berkembang dan menjadi buruan pecinta tanaman pada 2021.
Kebijakan Gula Mesti Komprehensif
Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kementerian
Koordinator Bidang Perekonomian Musdhalifah Machmud menyebutkan, kebutuhan gula nasional mencapai 5,9 juta ton,
sekitar 2,8 juta ton untuk konsumsi dan 3,1 juta ton untuk kebutuhan industri.
Oleh karena produksi gula dalam negeri 2,2 juta ton, sisa kebutuhan dipenuhi
melalui importasi.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, defisit gula konsumsi mencapai 600.000 ton per tahun sebab produksi nasional sekitar 2,1 juta ton. Kementerian Pertanian akan mengurangi defisit itu secara bertahap melalui peningkatan produksi.
Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian Kasdi Subagyono menambahkan, langkah meningkatkan produksi akan ditempuh melalui bongkar ratoon kebun tebu seluas 75.000 hektar dan rawat ratoon 125.000 hektar. Kementerian juga akan membuka areal lahan tebu baru seluas 50.000 hektar. Dari strategi ekstensifikasi dan intensifikasi itu, produksi gula ditargetkan dapat bertambah 676.000 ton.
Secara terpisah, Ketua Dewan Penasihat Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (Perhepi) sekaligus Wakil Menteri Perdagangan periode 2011-2014 Bayu Krisnamurthi berpendapat, selisih harga antara harga gula berbasis tebu dan gula impor yang mencapai Rp 4.000-Rp 4.500 per kilogram mencerminkan tidak efisiennya pabrik gula dalam negeri.
Pilihan Editor
-
Tekan Inflasi, Pasar Murah
04 Jan 2025 -
Tapera Beri Angin Segar Emiten Perbankan
05 Jun 2024 -
Ledakan Smelter Berulang, Optimalkan Pengawasan
28 Dec 2023 -
KISAH SEGITIGA ANTARA VIETNAM, CHINA, DAN AS
28 Dec 2023









