Koalisi G7 Sepakati Harga Tetap Minyak Rusia

Negara-negara anggota G7 dan Australia sepakat mengenakan harga tetap (fixed price), bukan lagi mengambang, sambil memfinalisasi pembatasan harga minyak Rusia akhir bulan ini. Berdasarkan laporan dari sumber-sumber pada Kamis (3/11) para pejabat AS dan kelompok G7 sudah melakukan negosiasi intens dalam beberapa pekan terakhir soal rencana luar biasa untuk membatasi harga pengiriman minyak melalui laut, yang dijadwalkan mulai berlaku pada 5 Desember, demi memastikan sanksi-sanksi Uni Eropa (UE) dan AS yang ditujukan membatasi kemampuan Rusia untuk mendanai invasinya ke Ukraina, tidak mencekik pasar minyak global. “Koalisi telah menyetujui batas harga yang akan menjadi harga tetap, yang bakal ditinjau secara berkala daripada didiskon untuk indeks.
Hal ini akan meningkatkan stabilitas pasar dan menyederhanakan kepatuhan untuk meminimalkan beban pelaku pasar,” demikian menurut sumber dari koalisi, yang dilansir Reuters. Sejumlah sumber menuturkan bahwa harga awalnya sendiri belum ditetapkan, tetapi harus dalam beberapa minggu mendatang. “Mengelompokkan harga sebagai diskon untuk beberapa indeks akan menghasilkan terlalu banyak volatilitas dan potensi perubahan harga,” tambah sumber itu. Di sisi lain, koalisi merasa khawatir bahwa harga mengambang yang dipatok di bawah harga acuan minyak internasional Brent memungkinkan Presiden Rusia Vladimir Putin memainkan mekanisme dengan mengurangi pasokan. Demikian menurut sumber lain yang mengetahui isi diskusi tersebut. “Putin bisa mendapatkan keuntungan dari sistem harga mengambang karena harga minyak negaranya juga akan naik, jika Brent melonjak akibat pemotongan minyak dari Rusia, salah satu produsen minyak terbesar di dunia. (YogaPostingan Terkait
Artikel Populer
-
Tekan Inflasi, Pasar Murah
04 Jan 2025 -
Tapera Beri Angin Segar Emiten Perbankan
05 Jun 2024 -
Ledakan Smelter Berulang, Optimalkan Pengawasan
28 Dec 2023 -
KISAH SEGITIGA ANTARA VIETNAM, CHINA, DAN AS
28 Dec 2023