Penguatan dan Stabilisasi Pangan Butuh Rp 26 Triliun

Dana yang dibutuhkan untuk membiayai penguatan cadangan pangan pemerintah dan stabilisasi harga pangan pada 2023 diperkirakan sebesar Rp 26,89 triliun. Salah satu sumber pembiayaan itu berasal dari pinjaman bank milik pemerintah berskema subsidi bunga pinjaman 4,75 %. Pembiayaan pengadaan cadangan dan stabilisasi harga pangan itu mencakup 11 komoditas pokok, yaitu beras, jagung, kedelai, bawang merah, bawang putih, cabai merah keriting, cabai rawit merah, daging ayam, telur ayam, daging ruminansia, dan gula konsumsi. Untuk pengadaan cadangan beras pemerintah sebanyak 1,2 juta ton dan stabilisasi harga beras, misalnya, dibutuhkan dana Rp 10,56 triliun. Untuk pengadaan 250.000 ton kedelai dan 18.657 ton bawang putih berikut stabilisasi harga keduanya, biaya yang diperlukan masing-masing Rp 2,69 triliun dan Rp 373,14 miliar.
Hal itu mengemuka dalam rapat dengar pendapat ID Food bersama Komisi VI DPR yang digelar secara hibrida, Selasa (24/1). Rapat itu dihadiri Direktur Utama ID Food Frans Marganda Tambunan dan jajaran direksi BUMN yang menginduk pada ID Food. Frans mengatakan, Untuk menjalankan program, Bulog dan ID Food bisa mendapatkan pinjaman dari bank milik negara berskema subsidi bunga pinjaman. ”Subsidi bunganya 4,75 %. Artinya, jika mendapatkan pinjaman dari bank pemerintah dengan bunga komersial 9 %, kami membayar bunganya hanya 4,25 persen,” ujarnya. Menurut Fans, saat ini baru PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang sudah menyediakan plafon tahap pertama untuk program CPP, yakni sebesar Rp 700 miliar. Wakil Ketua Komisi VI DPR Aria Bima menuturkan, Komisi VI meminta ID Food membuat peta jalan BUMN pangan untuk mewujudkan ketahanan dan kedaulatan pangan bersama Badan Pangan Nasional, Bulog, dan kementerian terkait. (Yoga)
Tags :
#PanganPostingan Terkait
Artikel Populer
-
Tekan Inflasi, Pasar Murah
04 Jan 2025 -
Tapera Beri Angin Segar Emiten Perbankan
05 Jun 2024 -
Ledakan Smelter Berulang, Optimalkan Pengawasan
28 Dec 2023 -
KISAH SEGITIGA ANTARA VIETNAM, CHINA, DAN AS
28 Dec 2023