Tren Thrifting Matikan Industri TPT

JAKARTA, ID - Tren berburu pakaian bekas (thrifting) yang makin marak di dalam negeri, akan mematikan industri tekstil dan produk tekstil (TPT) lokal. Tak hanya merugikan industri TPT lokal, pakaian bekas juga berbahaya bagi kesehatan karena berpotensi terkontaminasi jamur yang dapat menimbulkan penyakit. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), impor pakaian bekas pada 2022 melonjak 227,75% menjadi 26,22 ton dibanding tahun sebelumnya 8 ton. Dengan nilai impornya meroket 518,5% menjadi US$ 272.146 atau setara Rp 4,21 miliar dibanding tahun sebelumnya US$ 44.000. Nilai impor pakaian bekas disinyalir jauh lebih besar karena banyak produk yang masuk lewat jalur ilegal melalui pelabuhan-pelabuhan kecil di Indonesia. “Apabila tidak cepat ditangani, industri TPT lokal lama kelamaan akan mati di lumbung padi. Karena pasar kita besar sekali, tapi justru banyak dimasuki produk impor, jadi ini sangat memukul industri dalam negeri,” kata Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad kepada Investor Daily di Jakarta, Minggu (12/03/2023). (Yetede)
Tags :
#TekstilPostingan Terkait
Artikel Populer
-
Tekan Inflasi, Pasar Murah
04 Jan 2025 -
Tapera Beri Angin Segar Emiten Perbankan
05 Jun 2024 -
Ledakan Smelter Berulang, Optimalkan Pengawasan
28 Dec 2023 -
KISAH SEGITIGA ANTARA VIETNAM, CHINA, DAN AS
28 Dec 2023