Credit Suisse Tepis Krisis Perbankan

Credit Suisse berupaya menopang likuiditas dan memulihkan kepercayaan investor dengan pinjaman 54 miliar USD dari Bank Sentral Swiss atau SNB, Kamis (16/3). Bank terbesar kedua di Swiss ini terkena imbas buruk dari kebangkrutan tiga bank di AS, Silicon Valley Bank (SVB), Signature Bank, dan Silvergate. Sejauh ini, perekonomian dan sistem perbankan Indonesia tak terdampak. Pada dasarnya tidak ada kaitan antara Credit Suisse dan ketiga bank di AS. ”Namun, semua pihak sedang terpengaruh efek psikologi massa yang sangat mengkhawatirkan bank-bank yang dianggap tak sehat. Kali ini persepsi itu menyebar ke Eropa,” kata Antoine Bouvet, analis di ING.
SNB akhirnya mengucurkan dana bantuan untuk Credit Suisse, bank pemodalan usaha terbesar kedelapan di dunia. Dalam keterangan resmi Credit Suisse, dana pinjaman akan dipakai untuk membiayai operasionalisasi inti bank dan likuiditas jangka pendek. ”Kami akan menyederhanakan operasionalisasi dan menjadikan Credit Suisse fokus pada kebutuhan nasabah,” demikian kutipan pernyataan bank tersebut. Saham bank Credit Suisse melesat 40 % pada Kamis sore setelah satu hari sebelumnya anjlok 24 % karena kekhawatiran atas krisis perbankan global. Walhasil, saham-saham bank di Eropa ikut terkerek. (Yoga)
Postingan Terkait
Artikel Populer
-
Tekan Inflasi, Pasar Murah
04 Jan 2025 -
Tapera Beri Angin Segar Emiten Perbankan
05 Jun 2024 -
Ledakan Smelter Berulang, Optimalkan Pengawasan
28 Dec 2023 -
KISAH SEGITIGA ANTARA VIETNAM, CHINA, DAN AS
28 Dec 2023