PASOKAN ENERGI NASIONAL : Gas Bumi Butuh Lebih Banyak Pembeli

Nurwahidi, Kepala Perwakilan SKK Migas Wilayah Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara (Jabanusa), mengatakan produksi gas bumi di Jawa Timur telah mencapai 747 MMscfd, sedangkan penyerapannya baru 564 MMscfd. Artinya, masih ada kelebihan pasokan sekitar 25%. Untuk menyiasati hal itu, industri di Jawa Timur harus beralih dari batu bara dan BBM ke gas agar penyerapan komoditas tersebut bisa optimal. “Industri mungkin masih belum siap untuk menggunakan gas dalam proses produksinya, tetapi sebenarnya harga gas lebih murah 30%—40% dari harga BBM,” katanya, Rabu (5/7). SKK Migas sendiri terus berupaya untuk mempertemukan kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) dengan para pembeli potensial agar penyerapan gas bumi di wilayah Jabanusa bisa lebih maksimal, seiring dengan tambahan produksi dari proyek Jambaran Tiung Biru, Sampang, dan Lapangan MAC di Sumenep. Secara terpisah, SKK Migas juga memastikan bakal memasok gas bumi untuk kebutuhan di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Di Nusantara, gas bumi akan digunakan sebagai sumber energi periode transisi, sebelum sepenuhnya menggunakan energi baru terbarukan (EBT). “Gas bumi sebagai energi transisi masih diperlukan untuk memenuhi kebutuhan industri dan rumah tangga di sekitar IKN,” kata Wakil Kepala SKK Migas Nanang Abdul Manaf.
Postingan Terkait
Artikel Populer
-
Tekan Inflasi, Pasar Murah
04 Jan 2025 -
Tapera Beri Angin Segar Emiten Perbankan
05 Jun 2024 -
Ledakan Smelter Berulang, Optimalkan Pengawasan
28 Dec 2023 -
KISAH SEGITIGA ANTARA VIETNAM, CHINA, DAN AS
28 Dec 2023