Emiten Emas Terus Menggeliat
Emiten emas terus bergeliat memperkuat bisnis aset lindungi
nilai (safe haven) tersebut dengan menggenjot produksi dan melipatgandakan nilai tambah dari segmen emas
perhiasan. Daya tarik aset defensif itu dinilai masih akan cukup tinggi apalagi
di tengah ketidakpastian kebijakan fiskal AS dan memanasnya eskalasi geopolitik
Israel dan Iran seperti sekarang. Di pasar spot, harga emas terakhir kali dilihat
mengalami depresiasi sebesar US$ 18,60 (0,56%) ke level US$ 3.296 per troy
ounce. Pelemahan tersebut menunjukkan tanda-tanda kelelahan setelah emas reli
berkali-kali dan sekarang mulai mengarah pada tren konsolidasi. Namun begitu,
potensi emas untuk bullish tetap terbuka
lebar paling tidak dalam jangka pendek bilaman misalnya pelemahan dolar
AS berlanjut dan tensi global tak kunjung mereda. Sementara dalam jangka
panjang, paradigma emas sebagai pilihan intrusmen investasi yang dipandang
stabil belum tergantikan. Trading economics memproyeksikan, harga emas akan
mampu kembali ke level US$ 3.390 per troy ounce dalam 12 bulan ke depan. Atau
dengan kata lain, mendekati harga historis emas yang sempat menyentuh level US$
3.340 per troy ounce pada April lalu. (Yetede)
Postingan Terkait
Artikel Populer
-
Tekan Inflasi, Pasar Murah
04 Jan 2025 -
Tapera Beri Angin Segar Emiten Perbankan
05 Jun 2024 -
Ledakan Smelter Berulang, Optimalkan Pengawasan
28 Dec 2023 -
KISAH SEGITIGA ANTARA VIETNAM, CHINA, DAN AS
28 Dec 2023