Tujuh Investor Lirik Bisnis Sawit dan Karet di KEK Sei Mangkei

JAKARTA – Holding Perkebunan Nusantara
PTPN III (Persero) atau PTPN Group menyatakan, tujuh pelaku bisnis atau investor potensial dari dalam dan luar negeri mulai membidik serta berinvestasi di Kawasan Ekonomi
Khusus (KEK) Sei Mangkei, terutama untuk
bergerak di bidang atau sektor kelapa sawit
dan karet. KEK Sei Mangkei mulai dibidik
investor karena kawasan industri tersebut
dinilai sangat strategis, yakni berada di sentra
bahan baku berbasis agro, dekat dengan Selat Malaka, serta memiliki sarana pendukung
logistik yang memadai dengan menghadirkan konektivitas yang terintegrasi di kawasan
tersebut.
Direktur Utama PTPN Group
Mohammad Abdul Ghani menjelaskan, KEK Sei Mangkei
mulai diminati, jumlah investor
asing dan domestik yang berinvestasi meningkat siginifikan.
PTPN Group sebagai pengelola
KEK yang lokasi di Kabupaten
Simalungun, Sumatra Utara (Sumut), tersebut, menyebutkan,
tahun ini minat investasi di KEK
Sei Mangkei mengalami tren
peningkatan yang signifikan
dibanding tahun lalu karena
pelaku bisnis atau investor potensial mulai membidik serta
berinvestasi terutama bergerak
di sektor kelapa sawit dan karet.
“Hal ini menunjukkan kebangkitan KEK Sei Mangkei sebagai kawasan industri strategis
terdepan dalam pelayanan dan
diharapkan berkontribusi terhadap peningkatan penanaman
modal asing atau Foreign Direct
Investment (FDI) di Indonesia,”
jelas dia, Minggu (2/5).
Ghani mengungkapkan, terdapat tujuh perusahaan ternama
dengan nilai okupansi hampir
100 hektare (ha) akan masuk ke
kawasaan industri Sei Mangkei
sebagai permulaan dari investasi
baru pada tahun ini mengingat
tahun sebelumnya terdampak
akibat pandemi Covid-19. “PTPN
Group sebagai Badan Usaha
Pembangunan dan Pengelola
KEK Sei Mangkei berkomitmen untuk ter us ber upaya
melengkapi fasilitas infrastuktur
di dalam kawasan industri dan
memberikan pelayanan terbaik
kepada pelaku usaha, baik investor asing maupun domestik,”
jelas Abdul Ghani.
Konsep KIT Batang
Sementara itu, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)
Bahlil Lahadalia ingin menerapkan konsep Kawasan Industri
Terpadu (KIT) Batang, Jawa
Tengah, dalam pengembangan
KEK Sei Mangkei sebagaimana
arahan Presiden Jokowi. “Saya
datang ke KEK Sei Mangkei
untuk melihat lebih dekat dan
melihat apa yang perlu diperbaiki, bagaimana mempercepat
tenant-tenant ini bisa terisi. Ini
kawasan yang kurang lebih
hampir 2.000 ha ternyata baru
lima tenant yang ada dan baru
menempati 10% lahan," katanya
saat melakukan peninjauan
langsung ke KEK Sei Mangkei,
Jumat (30/4).
Ghani mengapresiasi kehadiran Menteri Investasi/Kepala
BKPM ke KEK Sei Mangkei
sebagai wujud komitmen pemerintah membantu percepatan
investasi. Harapannya, KEK Sei
Mangkei dapat berkembang
seperti KIT Batang, pada fase
pertama seluas 450 ha sudah
berhasil terisi hanya dalam sembilan bulan. “Sesuai yang disampaikan Pak Menteri, dengan
investasilah kita bisa menumbuhkan ekonomi. Harapan kami
kalau industri tumbuh, puluhan
ribu orang menjadi karyawan
lalu menumbuhkan ekonomi
dan kesejahteraan masyarakat
sekitar. Kami akan ikut arahan
Pak Menteri, seperti di Batang,"
kata Ghani.
(Oleh - HR1)
Postingan Terkait
Artikel Populer
-
Tekan Inflasi, Pasar Murah
04 Jan 2025 -
Tapera Beri Angin Segar Emiten Perbankan
05 Jun 2024 -
Ledakan Smelter Berulang, Optimalkan Pengawasan
28 Dec 2023 -
KISAH SEGITIGA ANTARA VIETNAM, CHINA, DAN AS
28 Dec 2023