;
Tags

AEoI

( 58 )

Bank Dunia: Reformasi Struktural Sangat Vital

KT3 17 Dec 2021 Kompas

Bank Dunia pandang penting penguatan investasi guna ciptakan banyak lapangan kerja, terkandung dalam World Bank Indonesia Economic Prospects Report (16/12) secara virtual. Proyeksi terbaru Bank Dunia, ekonomi Indonesia tumbuh 3,7 % pada 2021, naik jadi 5,2 % pada 2022, lebih rendah dari Juni lalu, 4,4 %. Direktur Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste Satu Kahkonen berkata, penurunan proyeksi 2021 tak lepas dari dampak Covid-19 varian Delta Juli-Agustus lalu. Hingga penting bagi pemerintah  pertahankan reformasi struktural guna memperkuat investasi serta tingkatkan penyerapan tenaga kerja

Menkeu Sri Mulyani berkata, angka pengangguran Indonesia turun dari 7,07 % angkatan kerja pada Agustus 2020, jadi 6,49 % pada Agustus 2021, karena pemerintah terus genjot pemulihan ekonomi akibat pandemic Covid-19. ia yakin tahun depan perekonomian Indonesia pulih melalui desain kebijakan pemerintah untuk pulihkan ekonomi dari pandemic. Menteri ESDM Arifin Tasrif berkata, transisi energi harus mampu menciptakan pembangunan berkelanjutan yang ramah lingkungan serta membuka lapangan kerja baru. (Yoga)


Pantau Jentik dengan Aplikasi

KT3 13 Dec 2021 Kompas

Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit (B2P2VRP) Salatiga kembangkan aplikasi Pemantau Jentik Warga untuk pantau keberadaan telur dan jentik nyamuk di suatu wilayah. Masyarakat dapat partisipasi unggah laporan di aplikasi secara mandiri, juga tahu laporan serupa wilayah lain di aplikasi ini, dan sudah diadopsi Dinkes Magelang. Aplikasi ini mulai digunakan pada 2020. Bagus Febrianto, Plt Kepala B2P2VRP Salatiga informasikan, mereka lakukan inovasi mengeliminasi telur dan jentik nyamuk dengan Larvinano, larvasida nabati pembunuh jentik. Juga Biolaras dari bakteri Bacillus thuringinesis.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan Didik Budijanto himbau masyarakat waspada akan DBD. Peneliti B2P2VRP Salatiga Aryani Pujiyanti bekata, implementasi program 3M plus tak boleh ditinggalkan, mencakup menguras dan menutup penampungan air, mengubur sampah, dan menyikat dinding penampungan air agar tak ada telur nyamuk menempel. ”Membunuh nyamuk Aedes sama dengan hilangkan tiga penyakit, yaitu DBD, chikungunya, dan zika,” kata Aryani. (Yoga)


Garuda dan Lessor Belum Sepakati Pengembalian 18 Pesawat Bombardier

KT1 09 Nov 2021 Investor Daily

Maskapai Garuda Indonesia dan Lessor (penyedia jasa sewa pesawat) belum menyepakati pengembalian 18 pesawat Bombardier CRJ1000. Namun, proses negosiasi masih terus dilakukan oleh operator penerbangan pelat merah itu.  "Kami masih berdiskusi terus (terkait pengembali 18 pesawat Bombardier CRJ1000) kata Direktur Utama Garuda  Irfan Setiaputra ) saat dihubungi Investor Daily, Senin (8/11). Ketika ditanya apakah Garuda masih membayar biaya sewa armada  Bombardier CRJ1000, mengingat saat ini semua pesawat masih berada  di Garuda Indonesia, Irfan menjelaskan, pembayaran akan dilanjutkan apabila sudah ada kesepakatan dengan Lessor.

Namun demikian Irfan tidak menyebut status 18 armada Bombardier CRJ1000 apakah masih digunakan ataukah tidak. Adapun dalam keterbukaan informasi publik yang disampaikan kepada Bursa Efek Jakarta (BEI) managemen Garuda Indonesia menyatakan bahwa saat ini masih menguasai total 119 pesawat sewa dan memiliki enam armada. "Saat ini pesawat terus melakukan negoisasi sewa pesawat kepada Lessor sebagai bagian dari upaya restrukturisasi perseroan." ungkap managemen Garuda dalam keterbukaan informasi publik yang dikutip Senin (8/11).

Pada bagian lain maskapai  nasional Garuda Indonesia dan Emirates sepakat untuk bekerjasama dalam memperluas  jaringan penerbangan kedua maskapai. Kerjasama ini diharapkan berlaku efektif mulai 2 Januari 2022. Kesepakatan tersebut dilaksanakan melalui penandatanganan MoU oleh Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra. Melalui kerjasama ini, penumpang Garuda Indonesia akan mendapatkan kemudahan akses ke berbagai destinasi  yang dioperasikan oleh Emirates  diantaranya Dubai, Bahrain, Moskow, Johannessburg , Kairo, London, dan Menchester. (Yetede)

Menkes Resmikan MRHP di Kota Tangerang

KT1 11 Oct 2021 Investor Daily

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin meresmikan Mandaya Royal Hospotal Puri (MRHP) di Kota Tangerang, Sabtu (9/10). Menkes mengatakan fasilitas medis yang baik di Rumah Sakit (RS) akan mendorong percepatan kesembuhan bagi pasien dan memberikan pengalaman yang baik. "Buat pengalaman yang baik dengan fasilitas yang baik juga sehingga ketika pasien datang ke RS itu, termotivasi untuk sembuh dan mendapatkan pelayanan kesehatan yang bagus," kata Menkes Budi Gunadi Sadikin dalam acara peresmian Mandaya Royal Hospital Puri di Kota Tangerang, Sabtu (9/10).

Menkes mengatakan, perkembangan zaman saat ini mendorong setiap RS juga harus melakukan terobosan sehingga pengalaman yang dirasakan oleh setiap pasien akan berdampak positif dan tak khawatir ketika ingin melakukan pemeriksaan. Kemudian dirinya juga mendorong setiap RS melakukan kerja sama antar RS dalam menambah pelayanan medis bagi pasien. Sebab saat ini telah banyak inovasi antar dokter di Indonesia dengan di luar negeri, President Direktur Mandaya Hospital Group, Ben Widjaya mengatakan bagi kalangan yang memilih ke luar negeri tentu ada alasan tertentu untuk melakukan itu. "Kepercayaan dan Pelayanan," ujar dia menjelaskan alasan pasien memilih berobat ke mancanegara.

Saat ini bersama MRHP telah bergabung 169 tenaga dokter specialis dan sub-spesialis. Sekitar 60 Dokter merupakan lulusan atau telah memperoleh training di luar negeri. Rumah sakit ini juga berkolaborasi dengan The Clinic-Cleveland Clinic-Rumah sakit rangking kedua terbaik di AS versi US News&World Report dan kedua di dunia dalam peringkat Rumah Sakit Terbaik Dunia Newsweek, 2021. Lalu kolaborasi juga dengan Royal Brompton & Harefield Hospital, rumah sakit terbaik dibidang jantung di Inggris versi Newsweek. CEO Mandaya Hospital Group, Dr Anastina Tahjono MARS, mengatakan MRHP benar-benar secara tegas menerapkan konsep Patient-Centered Care, perawatan yang berpusat pada pasien, bukan berpusat pada penyakit. (yetede)

Modal Asing Masuk USD 1,5 Miliar , Bikin Rupiah Menguat

Sajili 22 Sep 2021 Sinar Indonesia Baru

Bank Indonesia (BI) mencatat aliran masuk modal asing terus berlanjut dengan investasi portofolio yang mencatatkan net inflows sebesar 1,5 miliar dolar AS pada periode Juli hingga 17 September 2021. Itu sebagai salah satu faktor mengapa nilai tukar rupiah cenderung menguat belakangan ini.

Mata uang Garuda menguat di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang belum sepenuhnya mereda, seperti isu kegagalan bayar korporasi di pasar keuangan Tiongkok, rencana pengurangan stimulus atau tapering oleh Bank Sentral AS, The Fed, serta peningkatan kasus COVID-19.

Perry menyebutkan nilai tukar rupiah pada 20 September 2021 menguat 0,94 persen secara rerata dan 0,18 persen secara point to point dibandingkan dengan level Agustus 2021. Dengan perkembangan tersebut, ia menjelaskan rupiah sampai dengan 20 September 2021 masih mencatat depresiasi sebesar 1,35 persen secara tahunan (year to date/ytd) dibandingkan dengan level akhir 2020.


Bappenas: Baru 22,4% Korporasi Jalankan Beneficial Ownership

KT1 18 Sep 2021 Investor Daily, 17 September 2021

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bapennas) menyatakan, hingga Agustus 2021 baru 22,36% perusahaan di Indonesia yang telah menerapkan transparansi soal pemilik manfaat (beneficial ownership/BO) dari perusahaan. Penerapan BO ini masih belum dipahami dan menjadi tantangan bukan hanya di Indonesia, tetapi juga diseluruh dunia. "Sayangnya baru 22,36% korporasi (di Indonesia) yang melakukan transparansi data (beneficial ownership), ini karena terdapat perbedaan pemahaman," ujar Menteri PPN/Kepala  Bappenas Suharso Monoarfa dalam Webinar Stranas PK Transparansi Benefial Ownership, Bangun Iklim Usaha Yang Transparansi pada Kamis (16/9). Menurut dia, pemerintah sudah memberikan dukungan regulasi tetapi masih terjadi kendali saat pelaksanaan di lapangan. Selain dari pemerintah, implementasi keterbukaan BO ini juga perlu dukungan pemangku kepentingan lain termasuk perusahaan agar ikut aktif dalam menjalankan kebijakan beneficial ownership.

Sementara itu, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid mengatakan, pihaknya sangat mendukung kalangan pengusaha untuk  menerapkan tranparansi  beneficial ownership. Dia mengatakan, ada sejumlah keuntungan bagi korporasi yang menjalankan kebijakan tersebut. "Kadin Indonesia sebagai rumah dari pengusaha mikro, kecil, menengah sampai besar melihat, beneficial ownership ini adalah yang sangat penting bagi komitmen kita sebagai bangsa," ujar Arsjad pada kesempatan yang sama. Sejumlah keuntungan itu adalah pertama, langkah itu akan menjadi bukti yang menunjukkan komitmen transparan dari korporasi. Menurut Arsjad korporasi yang mengungkapkan beneficial ownership akan dipandang propemberantasan terorisme. Selain itu, ada suatu nilai positif yang akan didapatkan oleh perusahaan, contohnya yield yang lebih menggantungkan saat menerbitkan obligasi. "Ini sangat korporasi apalagi kalau kita bicara soal investor," ucap Arsjad. (yetede)

Pemerintah Bebaskan Pajak Yacht

KT2 03 Aug 2021 Kompas

Pemerintah membebaskan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) untuk perahu wisata atau yacht yang ditujukan untuk usaha pariwisata. Pembebasan PPnBM ini diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor96/PMK.03/2021 tentang Penetapan Jenis Barang Kena Pajak Selain Kendaraan Bermotor yang Dikenai Pajak Penjualan atas Barang Mewah dan Tata Cara Pengecualian Pengenaan Pajak Penjualan atas Barang Mewah.

Pembelian yacht yang tidak digunakan untuk kepentingan negara, angkutan umum, ataupun usaha pariwisata dikenai PPnBM 75 persen. ”Kebijakan insentif pajak ini tetap memerlukan gebrakan. Pemerintah daerah, misalnya, dapat membangun dermaga atau titik singgah perahu wisata,” ujar CEO Pacific AsiaTravel Association Indonesia Chapter Poernomo Siswoprasetijo

Industri Makanan Minuman Kebal Pandemi Covid-19

Sajili 14 Jul 2021 Kontan

Sebagai sektor yang berkaitan dengan kebutuhan dasar masyarakat, industri makanan dan minuman masih mampu bertahan di tengah pandemi Covid-19. Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Adhi S Lukman mengatakan, industri makanan dan minuman terkait erat dengan konsumsi rumah tangga. Selama masa pandemi, konsumsi rumah tangga Indonesia turun 2,63% pada 2020, kemudian level penurunannya sedikit berkurang jadi minus 2,23% di kuartal I-2021.

Meski konsumsi rumah tangga terkoreksi dan Indonesia turun kelas, sektor makanan dan minuman masih bisa bertahan meski terdapat banyak tekanan. Tahun lalu, industri makanan dan minuman masih bisa tumbuh positif 1,58%, sementara di kuartal I-2021, industri ini tumbuh 2,45%. Semoga tahun 2021 industri makanan dan minuman bisa tumbuh 5%-7% di tengah pandemi Covid-19. Kami juga yakin perekonomian Indonesia tumbuh 4%-5% tahun ini, ujar Adhi dalam acara Investor Daily Summit 2021 secara virtual, Selasa (13/7). Dia juga menyebutkan, industri makanan minuman masih memiliki daya tarik bagi investor, terutama investor asing. Terbukti, total foreign direct investment (FDI) di sektor makanan minuman senilai US$ 0,97 miliar di kuartal I-2021 atau tumbuh 224% (yoy). Angka ini juga mendekati realisasi FDI industri makanan minuman pada tahun lalu US$ 1,60 miliar. Di sisi lain, permintaan ekspor makanan minuman tak menurun saat pandemi. Di 2020, ekspor produk makanan minuman Indonesia naik 14,14% menjadi US$ 31,09 miliar.

Industri Makanan Minuman Kebal Pandemi Covid-19

Sajili 14 Jul 2021 Kontan

Sebagai sektor yang berkaitan dengan kebutuhan dasar masyarakat, industri makanan dan minuman masih mampu bertahan di tengah pandemi Covid-19. Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Adhi S Lukman mengatakan, industri makanan dan minuman terkait erat dengan konsumsi rumah tangga. Selama masa pandemi, konsumsi rumah tangga Indonesia turun 2,63% pada 2020, kemudian level penurunannya sedikit berkurang jadi minus 2,23% di kuartal I-2021.

Meski konsumsi rumah tangga terkoreksi dan Indonesia turun kelas, sektor makanan dan minuman masih bisa bertahan meski terdapat banyak tekanan. Tahun lalu, industri makanan dan minuman masih bisa tumbuh positif 1,58%, sementara di kuartal I-2021, industri ini tumbuh 2,45%. Semoga tahun 2021 industri makanan dan minuman bisa tumbuh 5%-7% di tengah pandemi Covid-19. Kami juga yakin perekonomian Indonesia tumbuh 4%-5% tahun ini, ujar Adhi dalam acara Investor Daily Summit 2021 secara virtual, Selasa (13/7). Dia juga menyebutkan, industri makanan minuman masih memiliki daya tarik bagi investor, terutama investor asing. Terbukti, total foreign direct investment (FDI) di sektor makanan minuman senilai US$ 0,97 miliar di kuartal I-2021 atau tumbuh 224% (yoy). Angka ini juga mendekati realisasi FDI industri makanan minuman pada tahun lalu US$ 1,60 miliar. Di sisi lain, permintaan ekspor makanan minuman tak menurun saat pandemi. Di 2020, ekspor produk makanan minuman Indonesia naik 14,14% menjadi US$ 31,09 miliar.

Industri Makanan Minuman Kebal Pandemi Covid-19

Sajili 14 Jul 2021 Kontan

Sebagai sektor yang berkaitan dengan kebutuhan dasar masyarakat, industri makanan dan minuman masih mampu bertahan di tengah pandemi Covid-19. Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Adhi S Lukman mengatakan, industri makanan dan minuman terkait erat dengan konsumsi rumah tangga. Selama masa pandemi, konsumsi rumah tangga Indonesia turun 2,63% pada 2020, kemudian level penurunannya sedikit berkurang jadi minus 2,23% di kuartal I-2021.

Meski konsumsi rumah tangga terkoreksi dan Indonesia turun kelas, sektor makanan dan minuman masih bisa bertahan meski terdapat banyak tekanan. Tahun lalu, industri makanan dan minuman masih bisa tumbuh positif 1,58%, sementara di kuartal I-2021, industri ini tumbuh 2,45%. Semoga tahun 2021 industri makanan dan minuman bisa tumbuh 5%-7% di tengah pandemi Covid-19. Kami juga yakin perekonomian Indonesia tumbuh 4%-5% tahun ini, ujar Adhi dalam acara Investor Daily Summit 2021 secara virtual, Selasa (13/7). Dia juga menyebutkan, industri makanan minuman masih memiliki daya tarik bagi investor, terutama investor asing. Terbukti, total foreign direct investment (FDI) di sektor makanan minuman senilai US$ 0,97 miliar di kuartal I-2021 atau tumbuh 224% (yoy). Angka ini juga mendekati realisasi FDI industri makanan minuman pada tahun lalu US$ 1,60 miliar. Di sisi lain, permintaan ekspor makanan minuman tak menurun saat pandemi. Di 2020, ekspor produk makanan minuman Indonesia naik 14,14% menjadi US$ 31,09 miliar.