;
Tags

Energi

( 489 )

Bertaruh di Jalur Energi Hijau

HR1 21 Apr 2025 Bisnis Indonesia (H)
Mundurnya Amerika Serikat dari kemitraan Just Energy Transition Partnership (JETP) menciptakan kekosongan pendanaan miliaran dolar AS bagi transisi energi di Indonesia, memaksa sektor keuangan nasional untuk mengambil peran utama dalam pembiayaan proyek energi hijau. Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) serta para pemangku kepentingan di sektor keuangan kini dihadapkan pada tantangan besar, seperti risiko investasi tinggi, rendahnya kesiapan proyek, dan kurangnya kesadaran pelaku usaha terhadap ekonomi rendah karbon.

Namun, kolaborasi lintas sektor mulai membentuk arah positif, didukung oleh kerangka Taksonomi Keuangan Berkelanjutan Indonesia (TKBI). Penurunan emisi selama 2024 menjadi indikasi bahwa target Net Zero Emission masih mungkin dicapai melalui pembiayaan domestik yang terstruktur dan strategis. Dalam kondisi ini, sektor keuangan tidak hanya memainkan peran bisnis, tetapi juga mendorong masa depan berkelanjutan, menjadikan Indonesia tetap bergerak maju meski tanpa dukungan negara besar seperti AS.

PT PLN Masdar Kembangkan PLTS Terapung di RI

KT1 15 Apr 2025 Investor Daily)H)
PT PLN (Persero) bersama dengan perusahaan energi baru terbarukan (EBT) asal Uni Emeirat Arab, Masdar menjajaki kerja sama pengembangan proyek pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung di Indonesia. Kobalorasi ini diwujudkan melalui penandatanganan Nota Kepesepemahaman (MoU) di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Selasa (8/4) bertepatan dengan kunjungan kenegaraan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto. Ruang lingkup MoU ini mencakup explorasi potensi pengembangan proyek floating solar di waduk Jatigede, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Proyek ini akan mengoptimalkan potensi sumber daya  surya di Indonesia yang melimpah dengan media lahan air guna menghasilkan energi bersih, serta mempercepat transisi menuju energi yang rendah karbon. Selain MoU tersebut, pada kesempatan yang sama PLN dan Masdar juga mendatangani Principle of Agreement untuk menjajaki potensi perluasan kapasitas proyek PLTS Semarang Terapung Cirata. Sebelumnya PLTS Terapung Cirata telah resmi beroperasi sejak Novemer 2023 dengan kapasitas 192 Negawatt peak (MWp), dan saat ini telah memberikan kontribusi signifikan dalam penyediaan energi bersih bagi sekitar 50.000 rumah tangga serta mengurangi emisi karbon hingga 214.000 per tahun. (Yetede)

PT PLN Masdar Kembangkan PLTS Terapung di RI

KT1 15 Apr 2025 Investor Daily)H)
PT PLN (Persero) bersama dengan perusahaan energi baru terbarukan (EBT) asal Uni Emeirat Arab, Masdar menjajaki kerja sama pengembangan proyek pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung di Indonesia. Kobalorasi ini diwujudkan melalui penandatanganan Nota Kepesepemahaman (MoU) di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Selasa (8/4) bertepatan dengan kunjungan kenegaraan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto. Ruang lingkup MoU ini mencakup explorasi potensi pengembangan proyek floating solar di waduk Jatigede, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Proyek ini akan mengoptimalkan potensi sumber daya  surya di Indonesia yang melimpah dengan media lahan air guna menghasilkan energi bersih, serta mempercepat transisi menuju energi yang rendah karbon. Selain MoU tersebut, pada kesempatan yang sama PLN dan Masdar juga mendatangani Principle of Agreement untuk menjajaki potensi perluasan kapasitas proyek PLTS Semarang Terapung Cirata. Sebelumnya PLTS Terapung Cirata telah resmi beroperasi sejak Novemer 2023 dengan kapasitas 192 Negawatt peak (MWp), dan saat ini telah memberikan kontribusi signifikan dalam penyediaan energi bersih bagi sekitar 50.000 rumah tangga serta mengurangi emisi karbon hingga 214.000 per tahun. (Yetede)

Hambatan Menuju Swasembada Energi

HR1 14 Apr 2025 Bisnis Indonesia

Pemeriksaan terhadap sembilan saksi oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) terkait dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang Pertamina–KKKS periode 2018–2023 terus berjalan. Para saksi tersebut berasal dari Pertamina dan Kementerian ESDM, di antaranya DS, WKS, DDKW, VBADH, HR, DDH, MR, AN, dan EED, sebagaimana disampaikan oleh Kapuspenkum Kejagung, Harli Siregar.

Sementara itu, dari sisi energi nasional, Indonesia masih mengandalkan produksi domestik untuk memenuhi kebutuhan LNG tanpa rencana impor dari Amerika Serikat (AS). Kepala SKK Migas, Dadan Kusdiana, menegaskan bahwa kebutuhan LNG domestik telah tercukupi dalam tiga bulan terakhir. Namun, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyampaikan bahwa untuk memperbaiki neraca perdagangan dengan AS, Indonesia akan meningkatkan impor LPG dan LNG dari AS melalui realokasi, bukan menambah volume impor secara keseluruhan.

Djoko Siswanto dari SKK Migas juga mengungkapkan langkah pemerintah dalam mengurangi ekspor gas ke Singapura dan mengalihkan pasokan untuk kebutuhan dalam negeri, termasuk ke PT Perusahaan Gas Negara (PGN) dan PT PLN (Persero). Selain itu, proyek LNG besar di Lapangan Abadi Masela yang dikelola Inpex Corp. menunjukkan kemajuan dengan dimulainya fase desain rekayasa awal (FEED).


Hambatan Menuju Swasembada Energi

HR1 14 Apr 2025 Bisnis Indonesia

Pemeriksaan terhadap sembilan saksi oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) terkait dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang Pertamina–KKKS periode 2018–2023 terus berjalan. Para saksi tersebut berasal dari Pertamina dan Kementerian ESDM, di antaranya DS, WKS, DDKW, VBADH, HR, DDH, MR, AN, dan EED, sebagaimana disampaikan oleh Kapuspenkum Kejagung, Harli Siregar.

Sementara itu, dari sisi energi nasional, Indonesia masih mengandalkan produksi domestik untuk memenuhi kebutuhan LNG tanpa rencana impor dari Amerika Serikat (AS). Kepala SKK Migas, Dadan Kusdiana, menegaskan bahwa kebutuhan LNG domestik telah tercukupi dalam tiga bulan terakhir. Namun, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyampaikan bahwa untuk memperbaiki neraca perdagangan dengan AS, Indonesia akan meningkatkan impor LPG dan LNG dari AS melalui realokasi, bukan menambah volume impor secara keseluruhan.

Djoko Siswanto dari SKK Migas juga mengungkapkan langkah pemerintah dalam mengurangi ekspor gas ke Singapura dan mengalihkan pasokan untuk kebutuhan dalam negeri, termasuk ke PT Perusahaan Gas Negara (PGN) dan PT PLN (Persero). Selain itu, proyek LNG besar di Lapangan Abadi Masela yang dikelola Inpex Corp. menunjukkan kemajuan dengan dimulainya fase desain rekayasa awal (FEED).


Menjaga Ambisi Swasembada Energi Nasional

HR1 11 Apr 2025 Bisnis Indonesia

Upaya menjaga ketahanan energi nasional, pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menargetkan tercapainya swasembada energi, khususnya di sektor minyak dan gas bumi (migas). Pemerintah terus mendorong perbaikan strategi di sektor hulu migas guna menahan laju penurunan lifting (produksi terangkut) yang telah berlangsung sejak 2014. Target ambisius berupa produksi 1 juta barel minyak per hari dan 12 juta kaki kubik gas per hari pada 2030 pun dipatok, meski realisasi terkini menunjukkan capaian lifting yang masih jauh dari harapan.

Presiden Prabowo telah mengarahkan peningkatan lifting minyak nasional menjadi 900.000–1 juta barel per hari pada 2028–2029, sebagai respons terhadap kondisi global, termasuk konflik geopolitik dan kebijakan tarif energi dari Presiden AS saat itu, Donald Trump. Namun, data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menunjukkan bahwa sepanjang 2024, lifting migas nasional hanya mencapai 1.606,4 Mboepd, lebih rendah dari target 1.668 Mboepd dalam APBN.

Kondisi ini menyebabkan Indonesia masih mengimpor sekitar 40% minyak mentah, terutama dari Arab Saudi, Afrika, dan negara Timur Tengah, serta BBM dari Singapura, India, dan Malaysia. PT Pertamina tetap melakukan importasi demi menjaga pasokan energi domestik.

Menurut analisis media, meskipun impor diperlukan saat ini, ketergantungan terhadap impor energi seharusnya dapat dikurangi. Untuk itu, pemerintah perlu mendorong sektor hulu migas agar lebih agresif dalam peningkatan produksi, baik secara teknis maupun non-teknis, sembari memastikan transparansi dalam proses importasi. Tujuan akhirnya adalah mencapai kemandirian energi, sehingga Indonesia tidak lagi bergantung pada minyak mentah luar negeri dan benar-benar mampu mewujudkan swasembada energi.

Dengan dukungan kebijakan strategis dan arahan langsung dari Presiden Prabowo, serta kerja sama antara pemerintah dan sektor migas nasional, peluang untuk memperkuat ketahanan energi Indonesia tetap terbuka, meskipun penuh tantangan.


Chandra Asri Group Raksasa Energi dan Kimia Asia Tenggara

KT1 09 Apr 2025 Investor Daily (H)
PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) segera bertransformasi menjadi pemain utama sektor energi dan kimia di kawasan Asia Tenggara  seusai resmi menuntaskan akuisisi saham Shell Singapore Pte. Ltd (SSPL) di Shell Energy and Chemicals Park (SECP) yang kini berubah nama menjadi  Aster Energy and Chemicals Park di Singapura. Aster yang disebut mam[u menghasilkan pendapatan US$ 8-10 miliar atau setara Rp168 triliun per  tahun akan mulai terkonsolidasi ke Chandra Asri roup pada 1 Juli atau awal kuartal III-2025. Transformasi gigantis TPIA selepas akisisi Aster akan dapat terindentifikasi salah satunya dari sinergi yang terbangun. Di mana, Chandra Asri Group dan Glencore-perusahaan sumber daya alam terbesar yang manjadi mitra TPIA dalam mengambilalih Aster- bakal mampu memanfatatkan dan offtake Aster, serta mencari peluang baru guna meningkatkan keuntungan. Direktur TPIA Suryandi menyebut, ada tiga inisiatif utama untuk memastikan sinergi tersebut berjalan. Pertama, sinergi dan optimisasi basket minyak mentah. Artinya, sinergi ini akan membuat Glencore dapat menawarkan minyak mentah paling optimal atau termurah dari 31 jenis minyak mentah dan Shell International Eastern Tranding Company (SIETCO) sebagai cabang perdagangan perusahaan energi Shell dapat membawa sembilan jenis minyak mentah. (Yetede)

Transisi Energi Indonesia Tetap Melaju

KT3 25 Mar 2025 Kompas

Tanpa dukungan AS, Indonesia bersama sejumlah negara tetap melanjutkan komitmen transisi energi demi mewujudkan net zero emission atau nol emisi karbon. Indonesia menargetkan pengurangan emisi 31,89 % secara mandiri pada 2030. Menko Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menegaskan bahwa mundurnya AS dari Perjanjian Paris (Paris Agreement) tidak menghalangi komitmen Indonesia dan negara-negara yang tergabung dalam International Partners Group (IPG) untuk mencapai nol emisi karbon. Penegasan komitmen tersebut diwujudkan melalui pelaksanaan Just Energy Transition Partnership (JETP). Jerman dan Jepang menjadi co-lead atau negara pemimpin dalam inisiatif JETP yang diluncurkan pada KTT G20 di Bali tahun 2022.

JETP merupakan kemitraan Indonesia, IPG, dan GFANZ (koalisi keuangan global yang dibentuk pada COP26) untuk mendukung transisi energi Indonesia jadi salah satu penerima awal pendanaan bersama Afsel, Senegal dan Vietnam. ”Keluarnya AS dari Paris Agreement tidak mengurangi komitmen sembilan negara untuk mendukung pencapaian net zero emission di Indonesia,” kata Airlangga dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (24/3) seusai rakor bersama perwakilan Dubes Jepang, Jerman, Inggris, Perancis, Denmark, Norwegia, Italia, Kanada, dan Uni Eropa, serta sejumlah lembaga internasional. Hingga 2030, Indonesia menetapkan target pengurangan emisi sebesar 31,89 % secara mandiri dan hingga 43 %  apabila mendapat dukungan pendanaan internasional. (Yoga)

Dorong Transisi Energi Hijau, Strategi Kian Matang

HR1 08 Mar 2025 Bisnis Indonesia

Presiden Prabowo Subianto memiliki visi besar untuk mengantarkan Indonesia mencapai net zero emission sebelum 2050, yang disampaikan dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Brasil pada November 2024. Visi ini mencakup transisi energi hijau melalui berbagai program, termasuk peningkatan penggunaan biodiesel dan konversi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) menjadi energi baru terbarukan (EBT). Pemerintah Indonesia berencana untuk pensiun sejumlah PLTU fosil dalam 15 tahun mendatang dan menggantinya dengan pembangkit listrik berbasis energi hijau dengan kapasitas lebih dari 75 gigawatt.

Namun, upaya untuk mencapai transisi energi ramah lingkungan ini menghadapi tantangan besar. Data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menunjukkan bahwa produksi batu bara Indonesia pada 2024 mencapai angka yang melampaui target, dengan sebagian besar batu bara diekspor. Fakta ini menunjukkan bahwa banyak negara, termasuk di Eropa, lebih memprioritaskan keamanan pasokan energi dibandingkan dengan upaya mengatasi perubahan iklim, bahkan mengaktifkan kembali PLTU batu bara akibat lonjakan harga energi.

Untuk memuluskan transisi energi, pemerintah Indonesia berupaya mengurangi ketergantungan pada batu bara dengan menjadikannya cadangan energi strategis. Langkah ini dianggap tepat, dengan tujuan memastikan ketahanan energi nasional sambil tetap berfokus pada pengembangan energi hijau. Ke depan, keseimbangan antara menjaga kesehatan bumi dan menjamin kebutuhan energi nasional harus menjadi prioritas utama, tidak hanya untuk Indonesia, tetapi juga untuk seluruh dunia.


RAJA Segera Menuntaskan Akusisi Dua Perusahaan Sekaligus

KT1 08 Mar 2025 Investor Daily (H)
PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) segera menuntaskan akuisisi dua perusahaan sekaligus pada semester 1-2025. Penambahan portfolio itu dilakukan RAJA untuk memperkuat sektor mindstream dan downstream seiring dengan tingginya permintaan di dua sektor. Direktur Utama Rukun Raharja Djauhar Maulidi menyampaikan, pengembangan bisnis sektor mindstream dan downstream nerupakan prioritas RAJA pada tahun ini untuk memperkuat rantai nilai energi. Karena itu perseroan secara aktif  terus mengeksplorasi peluang akuisisi di sektor terkait. "Perseroan tengah mengkaji akuisis perusahaan distribusi gas dan akuisisi perusahan infrstruktur LNG yang keduanya ditargetkan terealisasi pada semester pertama tahun ini," jelas Djauhar. Langkah strategis ini, sambung Djauhar, diharapkan dapat memperluas cakupan bisnis RAJA, meningkatkan efisiensi distribusi energi, dan memperkuat daya saing perseroan di industri energi yang terus berkembang. Ini sesuai komitmen RAJA dalam mendukung transisi energi nasional dengan berinvestasi pada energi bersih. "Melalui diversifikasi portfolio energi dan penguatan infrastruktur, RAJA tidak hanya mendorong pertumbuhan  bisnis mendukung ketahanan energi nasional menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan," papar dia. (Yetede)