;
Tags

Karet

( 43 )

KPPU Usut Penetapan Harga Karet di Sumsel

KT3 05 Jul 2022 Kompas

Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menyelidiki dugaan praktik monopoli dalam penetapan harga karet yang melibatkan Pemprov Sumsel dengan asosiasi. Dalam penentuan harga acuan, asosiasi memasukkan ongkos produksi karet. Kondisi ini dikhawatirkan akan merugikan petani karena mendapatkan harga yang lebih rendah dibandingkan dengan harga pasar.

Kepala Kantor KPPU Wilayah II Wahyu Bekti Anggoro (4/7) menjelaskan, pihaknya sedang menganalisis regulasi Pergub Sumsel No 4 Tahun 2019 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyelenggaraan Pengolahan dan Pemasaran Bahan Olah Karet. Menurut Wahyu, regulasi tersebut memberi ruang kepada asosiasi untuk memberikan informasi terkait harga acuan bahan olah karet (bokar) yang diperdagangkan. Padahal, asosiasi, yang merupakan gabungan dari pabrikan, tidak boleh menentukan harga karena mereka juga berperan sebagai pembeli karet petani. (Yoga)


Didorong Permintaan, Ekspor Karet Sumut Naik 18,1 Persen

KT3 10 Apr 2022 Kompas

Ekspor karet remah dari Sumut meningkat 18,1 % pada Maret ketimbang bulan sebelumnya, didorong naiknya permintaan dari negara tujuan ekspor utama, yakni China, Brasil, dan Turki. ”Peningkatan volume ekspor karet pada Maret cukup signifikan dari 28.698 ton menjadi 33.882 ton. Kami berharap peningkatan volume ekspor ini bisa konsisten sepanjang tahun,” kata Sekretaris Eksekutif Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumut Edy Irwansyah, di Medan, Sabtu (9/4).  Edy mengatakan, peningkatan volume ekspor juga didorong membaiknya produksi karena kondisi gugur daun di kebun yang terjadi sejak awal Februari sudah mulai pulih. Gugur daun merupakan proses alami pada periode tertentu dan dapat menyebabkan penurunan produksi hingga 30 %. Meskipun volume ekspor meningkat cukup signifikan, harga rata-rata karet remah di pasar dunia mengalami penurunan. Harga rata-rata karet jenis TSR 20 (technical specified rubber) di bursa berjangka Singapura, Maret 174,62 sen dollar AS, menurun dari bulan sebelumnya 179,57 sen dollar AS. Tren penurunan pun masih terjadi pada April ini dan pada perdagangan Kamis (7/4) sudah menyentuh 173,4 dollar AS. (Yoga)


Gapkindo Sumut Prediksi Harga Karet Masih Terus Membaik

Sajili 20 Sep 2021 Sinar Indonesia Baru

Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumatera Utara memprediksi harga karet SIR20 untuk ekspor masih akan bertahan baik/tinggi hingga akhir tahun 2021. Harga karet ekspor diprediksi terus bertahan baik/tinggi hingga akhir tahun 2021 yakni di kisaran 1,70 dolar AS.

Harga di Juli masih sebesar 1,63 dolar AS per kg, kemudian naik di Agustus menjadi 1,73 dolar AS dan di September di kisaran 1,71 dolar AS per kg.


Kinerja Perdagangan, Ekspor Karet Perlahan Bangkit

KT2 13 Aug 2021 Bisnis Indonesia

Membaiknya kondisi perekonomian di sejumlah negara membuat pasar ekspor komoditas karet kembali bergairah tecermin dari perbaikan harga jual dan kuantitas. Berdasarkan data Gabungan Pengusaha Karet Indonesia Sumatera Selatan yang diperoleh Bisnis, ekspor karet sepanjang enam bulan pertama tahun ini mencapai 501.651 ton atau naik 20% dibandingkan dengan semester I/2020 sebanyak 414.956 ton. Dia memaparkan produksi pabrik karet di Sumsel lebih dari 90% diserap oleh pasar ekspor. "Kondisi sekarang berbeda dengan PSBB , industri karet masih diizinkan produksi normal dengan protokol kesehatan ketat." Namun demikian, kata Alex, para pengusaha karet optimistis kinerja produksi maupun ekspor sepanjang tahun ini sesuai target.

Pada tahun lalu, ekspor karet asal Sumsel tercatat sebanyak 918.674 ton. Tahun ini diharapkan kinerja ekspor bisa menembus di atas 900.000 ton. Kepala BPS Sumsel Zulkipli mengatakan laju pertumbuhan industri tersebut sejalan dengan peningkatan produksi crumb rubber serta peningkatan ekspor. "Tentu saja peningkatan ekspor karet itu berdampak signifikan terhadap komponen ekspor di PDRB Sumsel.

Ekspor komoditas andalan Sumsel, yakni karet, batu bara dan minyak sawit tercatat tumbuh positif pada kuartal II/2021," katanya. Zulkipli mengatakan ekspor merupakan sumber pertumbuhan terbesar, yakni 5,64% pada pertumbuhan ekonomi Sumsel kuartal II/2021. Dalam perkembangan lain, kinerja ekspor Sulawesi Selatan perlu akselerasi karena nilai ekspor Sulsel pada Juni 2021 sebesar US$101,85 juta atau mengalami penurunan 4,81% dibandingkan dengan ekspor Mei 2021 sebesar US$106,99 juta. Pemerintah Provinsi Sulsel berupaya memaksimalkan potensi yang dimiliki guna membangkitkan kembali kinerja ekspor, salah satunya dengan berkontribusi dalam program Merdeka Ekspor yang akan dilakukan serentak di seluruh Indonesia pada 14 Agustus 2021.

"Khusus Sulsel sendiri, setelah update terakhir data kita, progres nilai ekspor terus bergerak naik dari Rp28 miliar menjadi Rp51 miliar. " Pelaksanaan Merdeka Ekspor akan dilepas secara bersamaan oleh Presiden RI Joko Widodo dari Istana Bogor. Sementara itu, di Sulsel pelepasan ekspor akan dilakukan di Makassar New Port . Kepala Dinas Perdagangan Sulsel Ashari Fakhsirie Radjamilo mengatakan Merdeka Ekspor akan menjadi momen yang baik bagi Sulsel untuk kembali memacu kinerja ekspor karena akan mendukung perbaikan iklim ekonomi setempat. Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman mendukung rencana ekspor sejumlah komoditas tersebut dan dapat berjalan secara berkelanjutan. Dia berharap agar ekspor komoditas asal Sulsel bisa terus berkembang, baik dari segi volume maupun jenisnya.

Ekspor Sawit dan Karet di Pelabuhan Pelindo I Meningkat

Sajili 12 Aug 2021 Sinar Indonesia Baru

Semester pertama tahun 2021, kinerja bongkar muat (BM) peti kemas, kunjungan kapal dan arus barang ekspor/impor pada sejumlah pelabuhan yang dikelola PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) 1 mengalami peningkatan cukup berarti pada masa pandemi Covid-19 yang belum usai.

Pada semester pertama tahun 2021, BM peti kemas sebanyak 717.030 twenty foot equivalent units (TEUs) atau naik 10,79 persen dibandingkan dengan capaian BM pada tahun 2020 lalu yakni 647.172 TEUs. Dengan rincian, BM peti kemas internasional 291.016 TEUs, atau naik 3,18 persen dari capaian periode tahun lalu 282.039 TEUs, peti kemas domestik 426.014 TEUs, naik 16,67 persen dibandingkan tahun lalu 365.133 TEUs.

Kenaikan arus barang disebabkan terjadinya peningkatan jumlah barang ekspor untuk sejumlah komoditas seperti cangkang di Pelabuhan Pekanbaru, crude palm oil (CPO) di Lhokseumawe, karet di Pelabuhan Belawan, serta palm kernel expeller (PKE) di Pelabuhan Dumai.

Selain itu, di Pelabuhan Cabang Belawan, jumlah barang impor seperti komoditas metal coil, gula pasir, equipment material, dan pupuk, serta BM barang antar pulau diantaranya aspal curah di Pelabuhan Lhoksemawe, batubara, kayu dan minyak sawit mentah/Crude Palm Oil (CPO) berikut turunannya di Pelabuhan Belawan serta batu granit di Pelabuhan Tembilahan juga mengalami peningkatan


Petani Kembali Bergairah Sadap Karet

Sajili 06 Jul 2021 Banjarmasin Post

Sudah hampir tiga bulan harga karet mencapai Rp 10 ribu per kilogram. Padahal, setahun lalu harganya dikisaran Rp 5 ribu hingga Rp 6,5 ribu. Kondisi ini membuat petani karet kembali bergairah menyadap.

Uhan warga Desa Lok Lahung Kecamatan Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, mengakui harga jual karet membaik. Meskipun belum mencapai Rp 18 ribu per kilogram seperti beberapa tahun lalu.

Pengepul karet, Dedik mengatakan, dari petani karet harian dia beli Rp 9,5 ribu. Sedangkan karet yang dikumpulkan mingguan dia beli Rp 10 ribu. Sedangkan karet bulanan dia beli Rp 10.500 per kilogramnya.


Karet dan Sawit Topang Ekonomi Sumut

Sajili 06 Jul 2021 Kompas

Komoditas karet dan sawit jadi penopang ekonomi Sumatera Utara di tengah pandemi Covid-19. Harga karet di tingkat petani meningkat hingga Rp 10.500 per kilogram dan tandan buah segar sawit Rp 1.900 per kilogram. Peningkatan harga dipengaruhi permintaan di pasar dunia. Harga karet remah jenis TSR (technical speciefied rubber) 20 kini 1,67 dollar AS per kilogram. Di tingkat petani, harga karet olahan mencapai Rp 10.500 per kg, naik dari Rp 6.000 per kg pada tahun lalu. Adapun karet yang belum diolah dihargai Rp 8.000 per kg.

Kenaikan harga karet membuat petani di Sumut makin bergairah menyadap. Kebun-kebun karet yang sebelumnya terbengkalai kini disadap lagi. ”Tahun lalu kelompok tani kami hanya mengumpulkan 1 ton getah karet per minggu. Kini kami bisa mendapat 5 ton,” kata Sungkunen Tarigan (40), Ketua Kelompok Tani Mbuah Page, Desa Kuta Jurung, Deli Serdang, Senin (5/7/2021).

Sementara volume ekspor karet Sumut pada April dan Mei 2021 menurun dari bulan-bulan sebelumnya. Ekspor pada April sebesar 31.555 ton atau anjlok sekitar 10,3 persen ketimbang bulan sebelumnya yang mencapai 35.190 ton. ”Volume ekspor pada Mei kami perkirakan hanya 25.000 ton atau turun sekitar 16 persen dibandingkan April,” kata Sekretaris Eksekutif Gabungan Perusahaan Karet Indonesia Sumut Edy Irwansyah. Penurunan ekspor itu, menurut dia, lebih karena adanya pergeseran jadwal pengapalan. Dengan demikian, secara tahunan, volume ekspor tidak menurun signifikan.

Sama halnya dengan karet, industri sawit juga bergairah dengan harga yang masih cukup baik. Pada periode 30 Juni-6Juli, harga tandan buah segar (TBS) sawit dengan rendemen 19,93 persen mencapai Rp 1.928 per kilogram. Harga tersebut stabil sepanjang pandemi, bahkan naik hingga Rp 2.275 per kg pada Mei. Di Sumut terdapat 1,8 juta hektar kebun sawit dengan 162 pabrik. Tenaga kerja yang terserap di industri sawit Sumut lebih dari 560.000 orang.

Tujuh Investor Lirik Bisnis Sawit dan Karet di KEK Sei Mangkei

Ayutyas 03 May 2021 Investor Daily, 3 Mei 2021

JAKARTA – Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) atau PTPN Group menyatakan, tujuh pelaku bisnis atau investor potensial dari dalam dan luar negeri mulai membidik serta berinvestasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei, terutama untuk bergerak di bidang atau sektor kelapa sawit dan karet. KEK Sei Mangkei mulai dibidik investor karena kawasan industri tersebut dinilai sangat strategis, yakni berada di sentra bahan baku berbasis agro, dekat dengan Selat Malaka, serta memiliki sarana pendukung logistik yang memadai dengan menghadirkan konektivitas yang terintegrasi di kawasan tersebut.

Direktur Utama PTPN Group Mohammad Abdul Ghani menjelaskan, KEK Sei Mangkei mulai diminati, jumlah investor asing dan domestik yang berinvestasi meningkat siginifikan. PTPN Group sebagai pengelola KEK yang lokasi di Kabupaten Simalungun, Sumatra Utara (Sumut), tersebut, menyebutkan, tahun ini minat investasi di KEK Sei Mangkei mengalami tren peningkatan yang signifikan dibanding tahun lalu karena pelaku bisnis atau investor potensial mulai membidik serta berinvestasi terutama bergerak di sektor kelapa sawit dan karet. “Hal ini menunjukkan kebangkitan KEK Sei Mangkei sebagai kawasan industri strategis terdepan dalam pelayanan dan diharapkan berkontribusi terhadap peningkatan penanaman modal asing atau Foreign Direct Investment (FDI) di Indonesia,” jelas dia, Minggu (2/5).

Ghani mengungkapkan, terdapat tujuh perusahaan ternama dengan nilai okupansi hampir 100 hektare (ha) akan masuk ke kawasaan industri Sei Mangkei sebagai permulaan dari investasi baru pada tahun ini mengingat tahun sebelumnya terdampak akibat pandemi Covid-19. “PTPN Group sebagai Badan Usaha Pembangunan dan Pengelola KEK Sei Mangkei berkomitmen untuk ter us ber upaya melengkapi fasilitas infrastuktur di dalam kawasan industri dan memberikan pelayanan terbaik kepada pelaku usaha, baik investor asing maupun domestik,” jelas Abdul Ghani.

Konsep KIT Batang 

Sementara itu, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia ingin menerapkan konsep Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Jawa Tengah, dalam pengembangan KEK Sei Mangkei sebagaimana arahan Presiden Jokowi. “Saya datang ke KEK Sei Mangkei untuk melihat lebih dekat dan melihat apa yang perlu diperbaiki, bagaimana mempercepat tenant-tenant ini bisa terisi. Ini kawasan yang kurang lebih hampir 2.000 ha ternyata baru lima tenant yang ada dan baru menempati 10% lahan," katanya saat melakukan peninjauan langsung ke KEK Sei Mangkei, Jumat (30/4).

Ghani mengapresiasi kehadiran Menteri Investasi/Kepala BKPM ke KEK Sei Mangkei sebagai wujud komitmen pemerintah membantu percepatan investasi. Harapannya, KEK Sei Mangkei dapat berkembang seperti KIT Batang, pada fase pertama seluas 450 ha sudah berhasil terisi hanya dalam sembilan bulan. “Sesuai yang disampaikan Pak Menteri, dengan investasilah kita bisa menumbuhkan ekonomi. Harapan kami kalau industri tumbuh, puluhan ribu orang menjadi karyawan lalu menumbuhkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat sekitar. Kami akan ikut arahan Pak Menteri, seperti di Batang," kata Ghani.

(Oleh - HR1)

Harga Karet Tinggi Stabil di Kalsel

Sajili 22 Mar 2021 Banjarmasin Post

Petani karet di Kalimantan Selatan tersenyum manis. Hal ini disebabkan semakin membaiknya harga karet bahkan pekan ini kenaikan harga pada K3 100 persen tembus antara Rp 21.500 - Rp 22. 000.

Dengan begitu, harga di tingkat petani karet menjadi Rp 8.700 hingga Rp 11.000 per kilogram tergantung Kadar Karet Kering (K3) yang dihasilkan.

Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalsel, Suparmi mengatakan, Disbunak selalu berupaya dan mendorong mutu karet petani Dumi Lambung Mangkurat terus meningkat melalui upaya memperkuat Kelembagaan Petani Karet untuk bergabung dalam Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar (UPPB). Dengan luas karet di Kalsel 273.058 hektare dan 90.05 persen merupakan perkebunan karet rakyat.


Harga Karet KKK 100 Persen Tembus Rp 19.000/ Kg

Sajili 10 Feb 2021 Sinar Indonesia Baru

Harga karet kering kadar (KKK) 100 persen tembus Rp19.000/kg, Selasa (9/2), setelah selama beberapa bulan berada di kisaran Rp18.000/kg.

Berdasarkan data Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Selatan dan Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) Sumsel yang bersumber dari Singapore Commodity Pada Selasa (9/2), harga karet KKK 100 persen Rp19.039/Kg, KKK 70 persen Rp13.327/Kg, KKK 60 persen Rp11.423/Kg, KKK 50 Rp9.520/Kg, KKK 40 persen Rp7.616/Kg

Sementara pada satu hari sebelumnya, Senin (8/2), harga karet KKK 100 persen Rp18.872/Kg, KKK 70 persen Rp13.210/Kg, KKK 60 persen Rp11.323/Kg, KKK 50 Rp9.436/Kg, KKK 40 persen Rp7.549/Kg.

Sebelumnya pada awal Agustus 2020, harga karet KKK 100 persen hanya Rp14.634/Kg, KKK 70 persen senilai Rp10.244/Kg, KKK 60 persen Rp8.780/Kg, KKK 50 persen senilai Rp7.317/Kg dan KKK 40 persen senilai Rp5.854/Kg.